Balai Konservasi Borobudur (BKB) menemukan pewara (candi kecil) baru di halaman Candi Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.
Struktur candi itu bukan terbuat dari batu seperti struktur candi Mendut dan Borobudur, melainkan berupa bata berukuran besar.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, penemuan itu bermula ketika petugas BKB sedang melakukan penataan halaman Candi Buddha itu beberapa waktu lalu.
Saat melakukan penggalian di sisi selatan candi, tiba-tiba petugas mendapati tumpukan bata membentuk pondasi.
"Kami terus lakukan penggalian dan benar ada pondasi bata," ujar Koordinator Pokja Pemeliharaan BKB, Yudi Suhartono, ditemui akhir pekan kemarin.
BKB kemudian memutuskan untuk melanjutkan penggalian sepanjang tiga meter, lebar dua meter dan kedalaman 120 cm.
Menurut Yudi, penemuan ini tergolong langka karena letak pondasi bata di bawah bangunan Candi Mendut yang terbuat dari batu andesit. "Selanjutnya kami akan lakukan penelitian secara matang," ucap Yudi.
BKB memperkirakan, pondasi bata itu merupakan struktur bata pada masa kerajaan Mataram kuno.
Apabila dilihat dari ukuran bata yang besar, sepanjang 34 sentimeter, tebal 13 sentimeter dan lebar 23 sentimeter.
Yudi menjelaskan, Candi Mendut diperkirakan dibangun pada abad ke-VIII. Pada saat itu di bangun pula Candi Borobudur dan Candi Pawon yang terletak sekitar dua kilometer dari Candi Mendut.
Koordinator Pokja Pengamanan BKB, Sugiyono menambahkan, selain dari BKB, penggalian dan penelitian itu juga dibantu arkeolog dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta dan Balai Arkeologi Yogyakarta.
BKB telah melakukan penggalian dari 21-24 April 2014 lalu. Kemudian penggalian akan dilanjutkan mahasiswa UGM Yogyakarta hingga 30 Apil 2014 mendatang.
Kekinian, tim itu masih melakukan penggalian di lima titik. Dua kotak pengalian dilakukan di sisi selatan Candi Mendut dan tiga kotak di utara Candi Mendut.
Untuk ukuran penggalian di antaranya empat kotak berukuran 2x2 meter dan satu kotak berukuran 1x2 meter.
"Dari tiga kotak penggalian di sisi selatan Candi Mendut, kami menemukan struktur bata. Sedangkan dua kotak di sisi utara Candi kami menemukan pecah-pecahan grabah dan keramik," ungkap Sugiyono.