Jika Anda perhatikan iklan penyejuk ruangan, hampir semua iklan tersebut mengimingi-imingi dengan rendah watt. Semakin rendah watt, semakin hemat listrik. Padahal tak semudah itu.
Nyatanya, AC dengan watt yang rendah belum tentu hemat listrik jika dibandingkan dengan AC yang watt lebih tinggi. Jika dibandingkan dalam ruangan ukuran sama, AC watt rendah akan lebih lama menyejukkan udara di ruangan ketimbang AC dengan watt lebih tinggi.
Maka dari itu, jangan salah kaprah menilai AC hemat listrik . Berikut ini, ada cara dapat Anda lakukan untuk menghitung seberapa efisien penyejuk ruangan bekerja dengan membandingkan rasio input dan output.
Nilai efisiensi AC biasanya dinyatakan dalam angka energy efficiency ratio(EER) dengan satuan Btu/Wh. Angka EER merupakan perbandingan antara kapasias pendinginan dalam satuan Btu/jam (Btu/h) dan konsumsi daya dalam satuan watt (W). Semakin tinggi nilainya, artinya semakin hemat energi. Umumnya, AC hemat energi memiliki angka EER di atas 12.
Nyatanya, beberapa produsen AC tidak mencantumkan angka EER dalam produk mereka, melainkan cofficient of performance (COP). COP sendiri memiliki satuah W/W.
Berita baiknya adalah mayoritas produsen AC mencantumkan nilai EER atau COP pada brosur produknya. Selain itu, semua AC hemat listrik yang diiklankan memang memiliki EER yang tinggi, bukan hanya penggunaam dayanya renda.
Namun, berita buruknya adalah nilai EER arau COP bisa jadi tidak berstandarisasi. Perbedaan konfigurasi ruangan, tempertatur dalam dan luar ruangan, cara pengambilan data dan faktor-faktor eksternal lainnya di luar AC-nya itu bisa mempengaruhi nilai EER, terutama bagi AC inverter yang konsumsi dayanya dinamis.