Jumlah rumah warga yang rusak akibat getaran gempa tektonik berkekuatan 5,7 Skala Richter (SR) di Maluku pada Jumat (2/5) petang lebih banyak dari laporan awal.
"Jumlah keseluruhan rumah-rumah warga yang rusak berjumlah 67 unit rumah baik rusak parah maupun ringan. Itu tersebar di 5 desa di Kecamatan Ambalau. Gempa itu juga menyebaban 3 warga menderita luka-luka," ungkap Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku, Kifli Wakano, Minggu (4/5) sore.
Sebelumnya dilaporkan, gempa hanya merusak 20 unit rumah warga di desa Ulima Kecamatan Ambalau. Data terbaru ini disampaikan BPBD Maluku setelah BPBD Kabupaten setempat bersama pemerintah daerah dan TNI/Polri meninjau langsung lokasi yang terkena dampak gempa.
"BPBD Buru Selatan, Pemda dan TNI Polri telah meninjau langsung Kecamatan Ambalau dan hasilnya ternyata ada 5 desa yang terkena dampak gempa, ini laporan yang kami terima. Badan SAR Ambon juga saat ini berada di Kecamatan tersebut," ujarnya.
Dia mengungkapkan, saat ini pemerintah daerah setempat telah memasok bantuan berupa bahan makanan kepada warga 5 desa yang menjadi korban gempa di Kecamatan tersebut.
"Sebanyak 300 karung beras dan 120 dus mie instan sudah dibawa ke Kecamatan Ambalau kemarin," ujarnya.
Meski mengalami banyak rumah warga yang rusak, Kifli mengaku sejauh ini tidak ada warga yang mengungsi.
Gempa tektonik berkekuatan 5,7 SR tersebut juga dirasakan cukup kuat getarannya di Kota Ambon dan Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB). Pusat gempa berada pada kedalaman 10 kilometer dengan lokasi gempa berada di 3,72 Lintang Selatan dan 127,46 Bujur Timur atau 88 kilometer timur Laut Buru Selatan.