Inilah Bahan Kimia yang Membuktikan Bahaya Rokok

By , Senin, 5 Mei 2014 | 07:42 WIB

Data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menunjukkan, sekitar 50 persen remaja usia 15-19 tahun dan masih duduk di SMP/SMA sudah merokok. Kebanyakan dari mereka mungkin tidak menyadari betapa cepatnya kebiasaan baru itu dapat memicu penyakit jantung, stroke, diabetes, penyakit paru-paru, dan beberapa tipe kanker. 

Jika ingin tahu alasan kenapa merokok bisa menyebabkan ratusan ribu hingga jutaan kematian setiap tahun di seluruh dunia, maka cukuplah lihat bahan-bahan kimia yang ada dalam rokok

Rata-rata rokok mengandung 600 bahan kimia yang berbeda dan lebih dari 7.000 senyawa kimia diproduksi dari asap rokok. Mengetahui hal ini mungkin mengejutkan dan menambah kuat niat untuk menghentikan kebiasaan merokok. 

"Rokok mengandung ribuan bahan tambahan yang tidak ditemukan secara alamiah di dalam tumbuhan tembakau," ujar ilmuwan kesehatan lingkungan di Mount Sinai School of Medicine Luz Claudio. 

Bahkan, ketika dibakar rokok mengeluarkan bahan kimia yang lebih banyak lagi. Bahan-bahan itulah yang berbahaya bagi kesehatan. 

Memang bahan-bahan kimia yang ditemukan pada rokok juga ditemukan pada bahan yang sudah disetujui oleh badan pengawas makanan dan obat (FDA). Hanya saja, bahan-bahan tersebut berada pada produk yang seharusnya tidak dimakan.

Misalnya arsenik, substansi anorganik yang ditemukan pada pengawet kayu dan racun tikus. Menurut FDA, arsenik dapat membahayakan kesehatan karena bersifat karsinogenik, beracun untuk pembuluh darah, sistem reproduksi dan perkembangan. 

Beberapa rokok juga mengandung bahan kimia berbahaya yang terdengar lebih umum, seperti karbonmonoksida yang juga terdapat pada pemadam api dan nikotin yang juga terdapat pada insektisida. Dalam rokok juga terdapat formaldehid bahan penyebab kanker, atau kadmium, bahan aktif pada baterei, serta heksamin yang juga ditemukan pada arang. 

Diperkirakan, 70 senyawa kimia yang ditemukan di rokok bersifat karsinogenik atau pemicu kanker. Dan hampir semua bahan tersebut dapat memicu kematian dengan cara yang lain. 

Menurut ahli paru dengan spesialisasi rehabilitasi paru dari City of Hope, Brian Tiep mengatakan, rokok dapat mempengaruhi aliran oksigen di tubuh dengan dua cara. Pertama, karbonmonoksida "mencuri" berikatan dengan hemoglobin yang seharusnya berikatan dengan oksigen untuk dialirkan ke seluruh tubuh. "Kedua, sianida mengurangi kemampuan jaringan untuk mengambil dan memanfaatkan oksidgen. Sementara fungsi jaringan tidak akan optimal tanpa aliran oksigen," jelasnya.