Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan penyebaran polio sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat internasional.
Munculnya penyakit polio di Asia, Afrika dan Timur Tengah adalah suatu "peristiwa luar biasa yang memerlukan reaksi internasional terkoordinasi," lapor WHO.
"Persyaratan keadaan darurat kesehatan masyarakat telah terpenuhi," kata Asisten Direktur Jenderal WHO, Bruce Aylward.
Dia berbicara setelah pertemuan darurat minggu lalu di Jenewa tentang penyebaran polio yang juga melibatkan wakil negara-negara yang terkena wabah. Akhir Maret, WHO menyatakan Asia Tenggara bebas dari virus polio.
Organisasi tersebut mengusulkan penduduk negara yang terkena untuk membawa sertifikat vaksinasi jika bepergian ke luar negeri.
Ditambahkan bahwa Pakistan, Kamerun, dan Suriah menghadapi risiko lebih besar penyebaran virus polio liar di tahun 2014.
Beberapa negara lain yang masuk dalam daftar adalah Afghanistan, Equatorial Guinea, Etiopia, Iraq, Israel, Somalia dan Nigeria.
Yang kedua dalam sejarah WHO
Polio terutama mempengaruhi anak di bawah lima tahun.
Virus menyebar melalui makanan dan air yang teracuni, dan kemudian berkembang biak di usus.
Polio kemudian dapat memasuki sistim syaraf, menyebabkan kelumpuhan pada satu dalam setiap 200 infeksi.
Untuk kedua kalinya dalam sejarah WHO mengeluarkan pernyataan keadaan darurat internasional terkait penyakit tertentu.
Tahun 2009, WHO menyatakan pandemi flu babi sebagai risiko kesehatan masyarakat.