Ingin Tahu Bagian Monas yang Paling Kotor?

By , Kamis, 8 Mei 2014 | 16:25 WIB

Setelah 22 tahun tidak dibersihkan, Tugu Monas kembali "dimandikan". Pembersihan kali ini dilakukan oleh perusahaan teknologi pembersih, PT Kaercher.

General Manager PT Kaercher Indonesia Roland Staehler mengatakan setelah tidak dibersihkan sejak 1992 lalu, kondisinya sangat kotor. "Terutama di bawah areal cawan yang sering didatangi pengunjung itu sangat kotor. Karena tidak terkena air hujan, jadi kotorannya menumpuk," kata Roland, di sela-sela aksi pembersihan Monas, Jakarta, Kamis (8/5).

Sedangkan, di bagian lain Monas dapat ditangani dengan baik. Teknologi pembersih yang digunakan membersihkan dinding cawan bawah Monas adalah high pressure washer HDS 6/14 C. Kemudian, untuk pembersihan di badan Tugu Monas, dibersihkan dengan alat High Pressure Washer HDS 12/18-4 S.

Sementara pembersihan bagian lantai Monas menggunakan Scrubber Drier BD 530 EP, bagian tangga menggunakan HD 7/11-4, dan untuk menyedot genangan air menggunakan alat Wet and Dry Vacuum Cleaner NT 35/1 AP.

Selain membersihkan Monas, pihaknya juga membersihkan monumen dan menara bersejarah lainnya di dunia, seperti Menara Eiffel di Perancis dan Mount Rushmore, Amerika Serikat.

Roland menjelaskan sulit membandingkan tingkat kesulitan pembersihan masing-masing monumen. Ia memberi contoh, di Mount Rushmore banyak kotoran menempel di batu-batu yang membentuk monumen berbentuk wajah empat presiden AS tersebut.

"Polusi, minyak, debu lengket, itu sulit dibersihkan. Jadi, berdasarkan analisis seperti itu, kita dapat menentukan bahan apa yang akan kita gunakan untuk membersihkan dan memberi hasil yang terbaik," kata Roland.

Proyek pembersihan Tugu Monas ini, lanjut dia, merupakan program corporate social responsibility (CSR) bersama Pemprov DKI Jakarta. Pihak Pemprov DKI, dalam hal ini, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta beserta UPT Monas tidak mengalokasikan anggaran untuk pembersihan Monas.

Roland menjelaskan, pihaknya mengalokasikan anggaran besar untuk membersihkan Monas. Meski demikian, ia tidak menjelaskan detail berapa besar anggaran yang telah dialokasikan.

"Banyak upaya yang harus dikerjakan seperti mencari tenaga ahli, peralatan tali. Setelah semua proyek selesai, baru kita tahu berapa banyak biaya yang sudah kita habiskan untuk membersihkan Monas," kata Roland.

Cawan Monas mulai dibersihkan Senin (5/5) lalu. Pembersihan tugu Monas dimulai Kamis ini hingga 18 Mei mendatang. Saat dilakukan pembersihan, kawasan cawan dan puncak Monas akan ditutup untuk umum. Sementara pengunjung masih dapat mengunjungi area wisata lainnya, seperti area ruang kemerdekaan, museum Monas, dan Taman Monas.