Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan kekhawatirannya atas penyebaran virus korona MERS. Namun belum ada larangan untuk bepergian ke Arab Saudi, negara di mana akhir-akhir ini kasusnya meningkat tajam.
Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zaenal Abidin, mengatakan pada Kamis (8/5), bagi warga yang tetap pergi untuk ibadah, sejumlah langkah pencegahan MERS harus dilakukan.
Langkah pencegahan itu di antaranya:
- Menghindari kontak dekat dengan orang yang memiliki gejala batuk dan bersin
- Menutup mulut dan hidung saat bersin dan batuk
- Mencuci tangan sesering mungkin setidaknya 15 sampai 30 detik dengan air dan sabun
- Tidak menyentuh mata, hidung, atau mulut
- Menghindari kontak dekat dengan orang lain jika sakit
- Menjaga benda-benda agar bersih dan didesinfeksi
- Dianjurkan untuk tidak berdekatan dengan unta, tidak minum susu unta mentah atau makanan yang mungkin terkontaminasi
- Wajib mewaspadai gangguan kesehatan saat perjalanan hingga 15 hari setelah pulang
Cera W Pitoyo, dokter spesialis penyakit paru-paru, mengatakan jika ada jemaah yang mengalami gejala-gejala gangguan pernafasan berat, demam, atau diare, dalam jangka waktu dua hingga 14 hari setelah pulang dari Arab Saudi, maka harus waspada. "Pergi ke rumah sakit yang terdekat, ungkapkan kecurigaan, dan dokter akan melakukan pemeriksaan termasuk mengambil sampel untuk dicek," katanya.