Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Abetnego Tarigan menilai, calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo, merupakan salah satu capres yang responsif terhadap isu lingkungan. Abet berpendapat Jokowi belum pernah terlibat kegiatan usaha yang merusak ekosistem dan lingkungan.
"Dilihat sepintas, Jokowi lah sosok capres yang cukup punya respons (terhadap isu lingkungan). Responsif belum tentu dapat menyelesaikan, ya," kata Abet saat dijumpai di Jakarta, Sabtu (10/5).
Menurut Abet, siapa pun yang menjadi presiden harus berusaha keras menuntaskan kasus-kasus lingkungan, seperti kerusakan lingkungan dan sengketa lahan. Abet yakin ada beberapa figur yang memiliki kredibilitas sebagai pemimpin dan dapat dipercaya sebagai penyelesai sengketa lahan. Namun, ketika sosok tersebut sudah terpilih, masih saja tak dapat menyelesaikan isu lingkungan. Upaya mencari solusi selalu terhenti saat beradu dengan kepentingan pelaku industri yang banyak menyumbang kampanye partai politik.
Abet mengatakan, rakyat menaruh ekspektasi besar saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terpilih sebagai presiden pada 2004. Namun, setelah 10 tahun memimpin, Abet melihat tidak ada perubahan signifikan dari pemerintahan SBY terhadap penuntasan isu lingkungan.
"Adanya semakin parah, kan. Ada ribuan kasus sengketa lahan yang mentok di Mabes Polri," katanya.