Untuk pertama kalinya sejak virus korona Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS Co-V) merebak pada 2012 lalu, pemerintah Arab Saudi mengeluarkan peringatan kepada semua kalangan untuk mewaspadai kontak dengan unta.
Dalam pernyataan resmi, Minggu (11/5), Kementerian Pertanian Arab Saudi mengimbau masyarakat untuk tidak bersentuhan dengan unta kecuali benar-benar diperlukan.
Kalaupun bersentuhan dengan unta, masyarakat disarankan mencuci sebelum dan sesudah melakukan kontak.
"Disarankan memakai sarung tangan pengaman, khususnya ketika menangani unta yang baru lahir atau unta yang mati. Disarankan pula memasak daging unta hingga matang dan menggodok susu unta sebelum mengonsumsinya," demikian bunyi peringatan pemerintah Saudi.
Peringatan tersebut sejalan dengan masukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dalam situsnya, WHO memperingatkan anggota masyarakat yang sedang sakit parah untuk tidak bersentuhan dengan unta dan hanya mengonsumsi daging atau susu unta dalam keadaan benar-benar matang.
"Daging unta dan susu unta merupakan produk penuh gizi yang dapat terus dikonsumsi setelah mengalami proses pasteurisasi, masak, dan perlakuan yang melibatkan panas," sebut imbauan WHO.
Sebelumnya, virus korona MERS disebut-sebut berasal dari unta. Namun, hal itu belum bisa dibuktikan secara pasti oleh tim medis manapun, termasuk WHO.