Salah satu daya tarik utama bagi wisatawan di ibukota Amerika Serikat, Monumen Washington, kini kembali dibuka setelah ditutup selama hampir tiga tahun karena mengalami kerusakan akibat gempa.
Monumen yang terbuat dari matu marmer dan granit tersebut dibangun 130 tahun lalu untuk mengenang presiden pertama Amerika Serikat, George Washington.
(Lihat: Pindaan Bersejarah yang Bertahan dari Gempa dan Badai)
Ketika terjadi gempa Agustus 2011 dengan kekuatan 5,8 Skala Richter, monumen mengalami keretakan dan sebagian batunya runtuh.
Perbaikan kerusakan menelan biaya 15 juta dollar AS atau sekitar Rp172 miliar, setengah biaya itu ditanggung oleh pengusaha dan sekaligus filantropis, David Rubenstein.
Monumen Washington ini rata-rata dikunjungi oleh sekitar 600.000 orang per tahun.
Setelah dibuka kembali, Senin (12/5), para pengunjung dapat menggunakan elevator untuk melihat pemandangan dari bagian atas monumen yang merupakan puncak tertinggi dengan ketinggian 169 meter di ibukota Amerika Serikat.
Plakat-plakat peringatan dari setiap negara bagian yang terletak di dalam monumen tampak tidak mengalami kerusakan dan tetap bersih.