Krisis Ukraina Berdampak pada Stasiun Ruang Angkasa Internasional

By , Rabu, 14 Mei 2014 | 10:55 WIB

Rusia mengumumkan tidak akan mengizinkan Amerika Serikat menggunakan motor roket buatan Rusia untuk kepentingan peluncuran militer ke ruang angkasa.

Penegasan itu disampaikan oleh Wakil Perdana Menteri Dmitri Rogozin, Selasa (13/5).

Rogozin mengatakan larangan diterapkan sebagai tanggapan atas pemberlakukan sejumlah sanksi baru Amerika Serikat terhadap Moskow terkait dengan krisis di Ukraina.

"Sekarang, tanpa jaminan bahwa mesin-mesin kami digunakan hanya untuk kepentingan sipil, kami tidak akan lagi mengirim mesin-mesin ke Amerika Serikat. Kami juga tidak akan melakukan pemeliharaan mesin-mesin yang sudah dikirim ke Amerika," kata Dmitri Rogozin.

Rogozin mengatakan Moskow tidak akan memperpanjang penggunaan Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS) setelah tahun 2020. Hal itu bertentangan dengan permintaan yang diajukan oleh Amerika Serikat.

"Kami menerima permintaan dari kawan-kawan Amerika tentang adanya keinginan untuk memperpanjang penggunaan Stasiun Ruang Angkasa Internasional sampai 2024."

Namun, lanjutnya, pihak-pihak lain telah menawarkan proyek-proyek strategis baru dengan tujuan mengembangkan lebih lanjut program angkasa luar Rusia setelah 2020.

ISS yang dioperasikan oleh Amerika Serikat, Rusia dan sejumlah negara lain, berada di orbit sejak 1998.

Selain Amerika Serikat, Uni Eropa juga sudah menjatuhkan sanksi atas 15 individu Rusia terkait dengan krisis Ukraina.