Hingga Selasa (13/5) siang, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini masih ikut menanam serta menata Taman Bungkul yang rusak. Kondisi tanaman di taman kebangsaan warga Surabaya itu rata dengan tanah akibat diinjak-injak massa yang mengikuti pembagaian es krim gratis, Minggu (11/5) pagi.
Ketika itu, Risma segera bergegas ke Taman Bungkul dari kawasan Siola yang berjarak 5 kilometer. "Saya dengar lewat handy talkie, Taman Bungkul rusak. Seketika itu juga meluncur ke lokasi. Begitu lihat kondisi taman, badannya langsung lemas. Duh, kok rusak begini," kata Risma.
Ia pun marah-marah. "Sudah enggak punya izin dan tanpa koordinasi dengan Pemerintah Kota Surabaya dan instansi terkait, bikin acara yang mendatangkan ribuan orang," kata Risma dengan emosi di depan panitia, yang ketika itu masih bertahan di lokasi pula.
Setelah itu, ajudannya membawa Risma ke rumah sakit di belakang Taman Bungkul. Risma terpaksa diinfus karena kecapekan. Setelah diinfus, Risma kembali ke Taman Bungkul untuk menginventarisasi tanaman yang rusak guna diganti segera bersama puluhan pasukan hijau serta pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Surabaya.
"Saya minta penyelenggara acara kembalikan kondisi Taman Bungkul seperti semula. Hampir tiap minggu kawasan dipadati warga dengan berbagai aktivitas, tak satu pun daun di taman itu terusik," ujarnya.
Risma sempat marah besar atas hal ini dan membubarkan paksa kegiatan bagi-bagi es krim gratis itu. Tidak hanya itu, Pemkot Surabaya juga melaporkan PT Unilever Indonesia selaku penyelenggara secara pidana atas tuduhan perusakan serta perdata atas kerugian kerusakan taman yang diderita Pemkot Surabaya.