Pelarangan penggunaan kalkulator dalam uji penilaian standar (SAT) mata pelajaran matematika di Inggris pada tahun ini dinilai merupakan sebuah "langkah mundur", seperti disampaikan oleh para ahli matematika dari dari tiga universitas di Britania.
Dalam laporan wartawan pendidikan BBC, Katherine Sellgren, sejumlah pakar mengatakan tidak ada bukti penggunaan kalkulator akan meningkatkan atau mengurangi standar kemampuan matematika.
Peringatan larangan penggunaan kalkulator dikeluarkan menjelang tes matematika yang akan diikuti oleh ribuan anak-anak kelas 6 (berusia 10 dan 11 tahun) pada Rabu (14/5) dan Kamis (15/5).
Akan tetapi, para ahli matematika dari Universitas Oxford, Universitas Cambridge dan King's College London mengkritisi larangan tersebut.
Anne Watson, profesor emeritus pendidikan matematika dari Universitas Oxford mengaku "memiliki bukti-bukti yang mendukung penggunaan kalkulator di sekolah, terutama di AS, dan menunjukkan tidak merusak kemampuan belajar murid.
"Faktanya, murid-murid yang menggunakan kalkulator secara rutin memiliki nilai yang tinggi atau lebih tinggi dalam tes tanpa bantuan kalkulator jika dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah menggunakannya.
Sementara, profesor metematika dari King's College, London, Jeremy Hodgen, mengatakan: "Bukti menunjukkan bahwa penggunaan kalkulator bersamaan dengan pemberian metode yang lain di sekolah dasar memiliki manfaat bagi anak-anak.