Kelas Pagi Anton Ismael: Belajar Fotografi Gratis Nan Disiplin

By , Minggu, 18 Mei 2014 | 08:00 WIB

Belajar fotografi dari pakarnya, memang sudah menjadi impian sebagian besar individu yang ingin memasuki ataupun hanya menyukai industri ini. Kendala untuk mengenal sang fotografer profesional menjadi salah satunya, terlebih urusan biaya. Karena tidak semua orang yang ingin terjun ke industri ini memiliki materi berlimpah sebagai modal.

Kemudian, kelas pagi menjadi salah satu jawaban bagi persoalan di atas. Kelas pagi merupakan wadah atau komunitas yang bertujuan untuk membagi atau sharing ilmu fotografi dan teknik-tekniknya. Kelas ini bermula ketika sebagian kerabat dan teman dari Anton Ismael yang ingin belajar fotografi dari sang fotografer. Karena keterbatasan waktu, akhirnya pada tahun 2006 Anton meminta teman-temannya untuk membentuk kelompok fotografi yang nantinya akan menjadi wadah untuk sharing ilmunya.

Tak disangka, animo peserta yang bergabung di luar perkiraan Anton. Animo ini terus menanjak hingga memiliki jumlah alumni lebih dari 1000 orang di tahun 2013 lalu. Mengapa kelas pagi? Karena kelas ini dimulai pada pukul 06.00 sampai 11.00 WIB, pada waktu tersebut lah Anton mampu meluangkan waktunya untuk berbagi ilmu.

"Saya sendiri ternyata menikmati kegiatan ini. Jujur saja, saya juga belajar dari mereka. Cara belajar di kelas pagi sebenarnya sharing. Jadi, setiap pertemuan akan membahasa satu masalah yang harus dipikirkan bersama-sama," jelas pria kelahiran 17 September 1975.

Santai Berbagi Ilmu, Tapi Tetap DisiplinDi setiap angkatannya kelas yang diikuti peserta, Anton Ismael tidak memungut biaya sedikit pun dari mereka. Modal yang diperlukan peserta untuk mengikuti kelas ini adalah kemauan yang keras dan disiplin yang tinggi.

"Setiap kali pertemuan selalu ada pekerjaan rumah yang harus mereka selesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Kalau ada dari mereka tidak membuat pekerjaan rumah tersebut, kelas itu akan saya bubarkan. Itu biar mereka serius. Jangan karena gratis, mereka bisa masuk-keluar seenaknya,"paparnya.

Peserta yang ingin mendaftar juga tidak dibatasi dari kalangan tertentu. Karena itu, peserta kelas pagi bisa dadatang dari mana saja, mulai dari Mahasiswa, pedagang, sampai pengangguran. Proses belajar kelas pagi dilakukan setahun dan kelas diadakan setiap dua kali dalam seminggu.

Third Eye Studio milik Anton lah yang menjadi tempat untuk kelas pagi, pada awalnya studio ini terletak di Kebayoran, Jakarta Seltan, kemudian kelas pagi harus ikut pindah mengikuti letak studio di kawasan Cipete, Jakarta Selatan. 

Setiap akhir periode kelas, peserta diwajibkan untuk membuat pameran bersama yang temanya juga ditentukan bersama. Pameran ini sebagai bukti sudah sejauh mana peserta menyerap dan berkembang di kelas pagi. Dengan alumni yang sebanyak itu tidak mengejutkan lagi, jika lulusan kelas pagi bisa hidup dari fotografi dan bahkan mempunyai karir yang bagus di industri ini.

Uniknya sapaan khas kelas pagi adalah Selamat Pagi! Mau dalam keadaan atau kondisi apapun, sapaan itu harus diucapkan. Kendatipun hari sudah sore saat mengucapkannya. Bukan tanpa arti, tujuan sapaan itu adalah agar membuat kita selalu fresh dan memberikan semangat kepada diri sendiri.

Hasil dari BerbagiDalam perjalanannya, akhirnya di tahun 2009 kelas pagi menbuka kelas baru di Yogyakarta. Dengan bantuan temannya di sana, Anton bisa meluaskan berbagi ilmunya. Setidaknya, beberapa kali Anton tetap turun langsung mengajar di kelas tersebut.

Yang menggembirakan lagi dari kemajuan kelas pagi adalah bantuan dari teman-teman sesama fotografer. Semakin berjalannya kelas pagi, semakin banyak pula teman-teman fotografernya yang ingin ikut membagikan ilmunya.