Para pemimpin Afrika yang bertemu di Paris, Prancis telah bersepakat untuk melancarkan "perang" terhadap kelompok Islamis Boko Haram di Nigeria.
Presiden Prancis Francois Hollande, yang menjadi tuan rumah KTT, mengatakan kekuatan regional di Afrika telah berjanji untuk berbagi informasi intelijen dan melakukan koordinasi dalam mengambil tindakan terhadap kelompok tersebut.
Bulan lalu, kelompok Islamis Boko Haram telah menculik 223 anak siswi sekolah menengah pertama di Nigeria. (Baca juga Boko Haram Beberapa Kali Lakukan Upaya Penculikan dan Ingin Tahu Arti dari "Boko Haram"?)
Dipimpin Presiden Francois Hollande, pertemuan di Paris dihadiri Presiden Nigeria Goodluck Jonathan dan rekan-rekan mereka dari Benin, Kamerun, serta Chad.
Usai pertemuan, Hollande mengatakan peserta KTT telah menyepakati untuk menggelar rencana aksi yang bersifat "global dan regional."
Kerjasama itu, menurutnya, berupa "koordinasi intelijen, berbagi informasi ... pengawasan perbatasan, kehadiran militer terutama di sekitar Danau Chad dan campur tangan negara asing jika ditemukan kasus berbahaya."
Presiden Kamerun, Paul Biya mengatakan: "Kami di sini untuk menyatakan perang terhadap Boko Haram."
Sementara, Presiden Chad, Idriss Deby mengatakan pihaknya bersepakat untuk menyatakan "perang total" terhadap Boko Haram.
Terkait Al-Qaeda
Sebelumnya, Hollande menyebut Boko Haram sebagai "ancaman besar bagi keamanan di kawasan Afrika Barat dan Tengah".
Dia juga mengatakan kehadiran kelompok Boko Haram terkait organisasi Al-Qaeda di wilayah Afrika Utara dan "organisasi teroris lainnya."
Dalam perkembangan terbaru, kelompok militan Boko Haram menyerang sebuah kamp milik perusahaan Tiongkok di wilayah utara Kamerun, di dekat perbatasan Nigeria.
Sepuluh pekerja asal Tiongkok diyakini telah diculik dan seorang tentara Kamerun tewas, kata para pejabat.
Di Nigeria, 11 orang dilaporkan tewas akibat serangan terpisah di sebuah desa berjarak beberapa jam dari perbatasan Kamerun.