Sejumlah perempuan yang jatuh cinta dengan para pastor menulis surat kepada Paus Fransiskus yang berisi permohonan agar hukum selibat atau larangan menikah bagi para pastor gereja Katolik dikaji ulang.
Ke-26 orang perempuan yang tinggal di Italia itu mengatakan, "mereka menderita" karena larangan gereja terhadap pastor untuk menikah dan berhubungan seksual.
Mereka mengatakan menulis surat kepada Paus Fransiskus atas nama banyak perempuan lain yang merasakan hal yang sama. Surat para perempuan itu diterbitkan di media Italia.
"Kami mencintai mereka dan mereka mencintai kami," kata para wanita itu dalam suratnya.
Surat itu menyebutkan tentang perasaan sedih karena merasa tidak dapat menikmati hidup sepenuhnya. Sejauh ini, Paus Fransiskus belum membalas surat para perempuan itu.
Paus Fransiskus sebelumnya mendukung hukum selibat untuk para pastor dan biarawati, tetapi pada 2010 dia menyampaikan bahwa posisinya mungkin berubah.
Paus sering mengunjungi janda mantan Uskup Jerónimo Podestá yang mengundurkan diri dari kehidupannya sebagai imam untuk menikah lebih dari 40 tahun lalu.
Hukum selibat telah diterapkan di gereja Katolik selama sekitar 1.000 tahun. Sejumlah pemuka gereja mengatakan, posisi itu tidak dapat diubah.
Namun, kemungkinan isu ini akan diangkat dalam pertemuan para uskup sedunia pada Oktober mendatang di Vatikan.
Para pendukung perubahan hukum gereja itu mengatakan, mengizinkan pastor untuk menikah seperti halnya di Gereja Ortodoks dan Kristiani akan membantu menyelesaikan kekurangan jumlah pastor di dunia.