Pemerintah Filipina pada Senin (19/5) mengatakan telah meraih kesepakatan dengan Indonesia mengenai sengketa batas laut setelah negosiasi 20 tahun, dan berharap dapat menandatangani pakta itu segera.
Departemen Luar Negeri di Manila mengatakan kedua tetangga di Asia Tenggara itu menutup pembicaraan mereka pada akhir pekan di Jakarta dengan rancangan persetujuan dan bagan yang menunjukkan batas yang disepakati mengenai zona ekonomi eksklusif yang tumpang tindih di Laut Sulawesi dan Laut Mindanao.
Sebuah zona ekonomi eksklusif adalah wilayah yang membentang sejauh 370 kilometer di laut di mana sebuah negara memiliki hak eksklusif atas perikanan dan eksploitasi cadangan gas dan minyak bawah laut, berdasarkan Konvensi PBB mengenai Hukum Laut.
Para perunding mendorong kesepakatan itu untuk segera ditandatangani oleh diplomat papan atas kedua negara, menurut Departemen Luar Negeri Filipina dalam pernyataan tertulis.
Juru bicara Deplu Filipina Charles Jose mengatakan persetujuan tersebut merupakan kabar gembira di wilayah yang telah dinodai konflik sengit atas perairan Laut Tiongkok Selatan, yang melibatkan Tiongkok, Taiwan, Brunei, Malaysia, Filipina dan Vietnam.