Ratusan warga Kristen Palestina yang tinggal di Jalur Gaza telah diizinkan menuju ke tepi barat untuk menyambut rencana kunjungan Paus Fransiskus. Demikian pengutaraan pejabat setempat, Kamis (22/5).
"Israel mengizinkan 650 warga Kristen Gaza bepergian ke Tepi Barat untuk menyambut kedatangan Paus Fransiskus akhir pekan ini," kata seorang pejabat keamanan Palestina.
Ratusan umat Kristen melintasi pintu perbatasan Erez untuk keluar dari Jalur Gaza dan menuju ke Tepi Barat. Pemerintah Israel hanya mengizinkan warga Kristen berusia di atas 35 tahun untuk datang ke Tepi Barat.
"Warga Palestina merasa sangat terhormat dengan kunjungan Paus Fransiskus. Kunjungan ini juga menjadi bukti pengakuan atas rakyat Palestina," kata Milad Ayyad (22), yang ibunya pergi ke Tepi Barat untuk menyambut Paus.
Minerva Saba (54), seorang perempuan yang kehilangan putranya saat serangan militer Israel ke Gaza pada 2008, berharap Paus Fransiskus juga akan mengunjungi Gaza dan berdoa bersama umat Kristen Gaza.
"Umat Kristen adalah minoritas di Gaza dan kami memiliki banyak masalah yang harus didengar Paus Fransiskus," kata Saba.
Di Jalur Gaza terdapat 1.500 warga memeluk Kristen, sebagian besar dari mereka memeluk Kristen Ortodoks Yunani dan hanya terdapat 130 orang yang memeluk Katolik Roma.
Menurut rencana, Paus Fransiskus akan mengawali kunjungannya di Timur Tengah dengan mengunjungi Jordania pada Sabtu (24/5), sebelum melanjutkan perjalanan ke Bethlehem, Tepi Barat, lalu ke Tel Aviv dan mengakhiri perjalanannya di Jerusalem.