Para guru di Irlandia Utara mengungkapkan kekhawatiran dampak teknologi modern terhadap kemampuan belajar anak di sekolah.
Masalah itu menjadi salah satu pembahasan dalam konferensi tahunan Persatuan Guru dan Dosen, ATL, yang berlangsung di Belfast, Kamis 22 Mei.
Mereka mengatakan prihatin dengan banyaknya waktu yang digunakan anak-anak dalam menggunakan komputer dan peralatan digital lain di luar sekolah.
Kebiasaan tersebut, menurut ATL, menyebabkan murid-murid menghadapi kesulitan untuk berkonsentrasi di sekolah dan juga tidak bisa bermain serta berinteraksi dengan baik.
"Kami mendengar laporan-laporan tentang anak yang masih amat muda yang tiba di sekolah dan tidak bisa berkonsentrasi dan bersosialisasi dengan baik karena menghabiskan waktu terlalu banyak di permainan digital dan media sosial," jelas Mark Langhamer, Direktur ATL Irlandia Utara.
ATL mengharapkan Kementerian Pendidikan Inggris mengeluarkan petunjuk kepada semua orang tua tentang batasan waktu anak-anak dalam menggunakan peralatan digital.
Langhamer menegaskan para guru mengakui bahwa teknologi digital memberi keuntungan besar kepada murid-murid.
"Namun tampaknya kurang kesadaran tentang potensi bahayanya, dan kami berpendapat Kementerian Pendidikan perlu mengambil tindakan untuk membuat lebih banyak orang tua yang sadar akan masalah itu."
Salah seorang guru kelas empat dan lima, Emma Quinn, mengatakan dampak terlalu lama di layar komputer terlihat di sekolah.
"Kurangnya motivasi di kalangan para murid, peralatan-peralatan itu benar-benar merusak kemampuan belajar mereka."
Quinn menambahkan sedikitnya setengah dari dari murid berusia tujuh hingga sembilan tahun menggunakan permainan digital yang diperuntukkan untuk orang dewasa.