Mendesain atau merancang kamar anak memang menyenangkan. Warna dan bentuk yang diterapkan akan membawa Anda bernostalgia ke masa kecil Anda.
Menurut Paramita Atmodiwirjo, dosen arsitektur Universitas Indonesia, kamar dapat membentuk identitas dan menjadi media ekspresi anak. Bahkan, hal tersebut merupakan kebutuhan psikologis anak yang harus dipenuhi.
Salah satu hal yang harus dipikirkan dalam perancangan kamar anak adalah pemilihan warna. Dina Hartadi, desainer interior yang juga merupakan anggota HDII (Himpunan Desainer Interior Indonesia), menekankan bahwa warna soft cocok dipakai di kamar anak berusia 0-2 tahun.
“Saat itu, aktivitasnya hanyalah tidur. Oleh karena itu, yang ia butuhkan adalah nuansa kamar yang tenang dan nyaman,” ungkap Dina Hartadi.
Secara tidak langsung, nuansa warna kamar dapat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan kepribadian sang anak.
Selain itu, nuansa warna pada kamar pun harus disesuaikan dengan kepribadian sang anak. Misalnya, warna pastel dapat memberikan perasaan tenang, hingga anak tidak emosional. Sebaliknya, aplikasi warna-warna primer dapat memicu agresifitas anak.
Namun, satu hal yang harus diingat, saat mendesain kamar anak, tak hanya keindahan dan kenyamanan yang diutamakan. Kebutuhan anak lebih kompleks dari orang dewasa, fokus perhatiannya pun berbeda.
Berikut inilah hal-hal yang tak boleh dilupakan saat mendesain sebuah kamar anak.
1. Mudah dipindahkan
Selain meringankan penataannya, furnitur yang mudah dipindahkan memungkinkan banyak perubahan. Dengan begitu, anak tidak akan cepat bosan dengan penataan kamarnya. Jangan lupa, ajak si kecil menentukan letak-letak furniturnya. Ia pasti akan lebih mencintai kamarnya.
2. Ergonomis
Dengan tubuh mungilnya, anak-anak akan lebih nyaman menggunakan furnitur yang khusus dirancang bagi dirinya. Karena itu, sediakan perabot khusus anak, terutama yang sering ia gunakan dalam jangka waktu panjang, seperti kursi dan meja.
3. Berkelanjutan.
Desain yang diaplikasikan pada kamar anak sebaiknya dapat digunakan dalam jangka waktu panjang. Sebaiknya, modelnya tidak terlalu mengikat secara usia. Material yang dipilih pun sebisa mungkin merupakan material yang aman bagi kesehatan sang anak.
4. Aman
Masalah keamanan menjadi sangat penting bagi anak-anak karena selain geraknya belum sempurna, pemahaman mereka tentang bahaya juga masih terbatas. Usahakan furnitur dan elemen lain di dalam kamar tidak mengandung benda tajam, lantai yang licin, benda panas dan kontak listrik yang mudah dijangku.
5. Ramah
Sediakan benda-benda dengan bentuk “ramah”. Maksudnya, benda itu tidak melenceng jauh dari fungsi awal. Sebaiknya, Anda pun menggunakan bentuk yang sudah akrab di mata si kecil. Dengan begitu, anak akan mudah menggunakan benda tersebut.
6. Menyenangkan
Jangan lupakan bahwa dunia anak adalah dunia bermain. Tambahkan elemen-elemen desain yang dapat merangsang imajinasi si kecil, salah satunya adalah penambahan warna-warna cerah.
(Ingin mulai mengganti suasana kamar demi menunjang kebutuhan psikologis anak? Ikuti kuis foto berhadiah pengecatan kamar! Anda bisa melihat informasi selengkapnya di www.tabloidrumah.com)