Bupati Ada Rencana Bangun Waterboom di Kawasan Muaro Jambi

By , Jumat, 30 Mei 2014 | 17:31 WIB

Bupati Muarojambi Burhanuddin Mahir meminta izin kepada Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar untuk membangun wisata air (waterboom) di kompleks percandian Muaro Jambi."Kami sudah lama meminta izin agar di kompleks Candi Muaro Jambi bisa dibangun waterboom, tapi belum juga mendapat persetujuan," kata Bupati pada acara pembukaan Festival Candi Muarojambi XI yang dihadiri Wamenparekraf Sapta Nirwanda di Candi Muarojambi, Kamis (29/5). Festival tahunan yang berlangsung hingga Minggu (1/6) ini dibuka oleh Wamenparekraf itu menyajikan berbagai kegiatan seni dan budaya tradisional dan menampilkan beberapa produk kreatif di Provinsi Jambi.Bupati meminta dukungan kepada Sapta Nirwanda agar pembangunan waterboom itu dapat direalisasikan. Ia menyatakan, meski kompleks percandian merupakan binaan Badan Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jambi, kawasannya masuk ke Kabupaten Muarojambi."Adanya percandian ini, tentu mengundang para turis datang ke sini. Kalau kita bangun waterboom, ada pemasukan untuk kesejahteraan warga di sini. Yang jelas, pengunjung akan bertambah. Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui," ujarnya.Burhanuddin berjanji, pembangunan objek wisata air itu tidak mengganggu estetika kawasan cagar budaya, jika diizinkan, pembangunan akan dilaksanakan secepatnya.Menjawab permintaan Bupati Muarojambi itu, Sapta mengatakan, rencana pembangunan waterboom itu bisa saja direalisasikan dengan beberapa syarat. "Kita tahu ini zona sejarah. Nanti kita pikirkan. Tinggal lagi bagaimana penempatan zonasinya saja. Nanti kita pikirkan sama-sama," katanya.Kegiatan tahunan Festival Candi Muaro Jambi selalu ramai dikunjungi warga. Acara dikemas dalam beberapa hari ke depan.Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Muarojambi sebagai pelaksana acara ini menyebutkan kegiatan tersebut tak lain untuk mempromosikan Candi Muaro Jambi."Acara ini kita kemas dalam beberapa penampilan seni dari kabupaten di Jambi. Juga ada dua artis ibu kota, Juwita Bahar dan Dewi Anggrek yang kita undang," kata Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Muarojambi Nur Subiantoro.Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Muarojambi bahkan menargetkan 8.000 pengunjung dalam empat hari festival berlangsung. Pada pembukaan, diperkirakan 3.000 pengunjung. "Target kita pembukaan festival akan dikunjungi 3.000 pengunjung. Jika dibandingkan dengan tahun lalu pengunjung pada pembukaan hanya 1.500 orang, dan selama festival tahun ini, kita targetkan 8.000 warga akan berkunjung," katanya.Festival ini merupakan acara tahunan yang selalu berbeda dari segi penyelenggaraannya. Menurut Nur, acara ini penting karena Candi Muaro Jambi merupakan satu-satunya simbol pariwisata di Provinsi Jambi.Selain PAD, festival candi ini juga menambah penghasilan untuk warga yang tinggal di sekitar candi. Menurut pedagang makanan yang menjajakan makanan di area candi, pendapatan mereka bertambah pada pembukaan candi tahun ini.Tak hanya pedagang makanan yang meraup keuntungan, warga yang menjaga tiket masuk candi juga meraup keuntungan. Warga menaikkan harga tiket dari Rp 3.000 pada hari biasa menjadi Rp 5.000 per orang. Kenaikan ini diperkirakan ilegal sebab di tiket tertulis Rp 3.000.Kompleks percandian Muaro Jambi terhampar di atas tanah seluas 2.062 hektar. Luas kompleks ini menjadikannya satu di antara kompleks candi terluas di ASEAN.Candi ini merupakan peninggalan Abad VII Masehi dengan 82 Menapo dan delapan candi Buddha yang telah dipugar. Semua candi dibangun dengan batu bata merah.