Apakah Amerika Mampu Memainkan Peran dalam Menyelamatkan Gajah?

By , Sabtu, 31 Mei 2014 | 10:35 WIB

Tiongkok banyak dikecam karena membeli gading yang diambil dari kawanan gajah yang terancam musnah di Afrika, tetapi pejabat di Washington mengatakan, AS juga merupakan pasar besar bagi perdagangan gelap gading gajah. Namun pengamat mengatakan, Obama tampaknya bertekad Amerika memainkan peran dalam menyelamatkan populasi gajah

Tiongkok tahun ini memulai usaha besar mendesak para pecinta gading agar meninggalkan kebiasaan membeli ukiran-ukiran gading.

Itu merupakan berita besar beberapa bulan lalu ketika kamera-kamera televisi menayangkan gambar-gambar buldoser di Guangzhou yang menghancurkan berton-ton gading gajah yang disita dari para penyelundup.

Usaha Tiongkok terus berlanjut disertai penyiaran pengumuman yang melarang perburuan gelap dibintangi oleh pemain Perkumpulan Bola Basket Nasional Tiongkok, Yao Ming. Pengumuman itu menunjukkan atlit, pemain bola basket yang berbadan sangat tinggi itu menunduk dengan sedih melihat bangkai gajah yang dibunuh di padang rumput Kenya.

Brooke Darby mengatakan, seharusnya dilakukan lebih banyak usaha di berbagai negara seperti yang dilakukan Tiongkok. Darby, Wakil Asisten Menteri Luar Negeri urusan penanggulangan narkotika internasional dan pelaksanaan hukum, badan Amerika yang menangani isu perburuan gelap sebagai bagian dari kejahatan global mengatakan, "Saya rasa, kita memusatkan perhatian pada permintaan yang berfokus di Asia, tetapi sebenarnya Amerika adalah salah satu pengguna utama produk satwa liar. Kami juga harus mengurus soal ini. Salah satu hal yang kami ketahui adalah seringkali para pembeli tidak menyadari bahwa gajah atau badak itu akan mati apabila gading atau culanya diambil. Oleh karena itu, perhiasan-perhiasan yang terbuat dari gading, sebenarnya ada hubungannya dengan hewan-hewan langka yang mati dibunuh di hutan." 

John Calvelli dari organisasi Wildlife Conservation Society mengatakan, Amerika adalah salah satu pengguna terbesar gading di dunia, mungkin, merupakan salah satu lima negara utama.

"Pergilah ke jalan-jalan New York dan akan anda lihat penjualan gading. Anda akan menyadari bahwa telah dilakukan penelitian yang menunjukkan kira-kira sepertiga dari jumlah gading yang dijual di Amerika berasal dari gajah-gajah yang dibunuh secara gelap, jadi pasar dalam negeri itu merupakan pasar gelap," kata John Calvelli.

John Webb, seorang bekas jaksa penuntut dalam kasus kejahatan di Departemen kehakiman Amerika dan anggota Komisi Penasihat Presiden dalam kejahatan terhadap satwa liar , menegaskan, Amerika merupakan pasar besar untuk gading yang didorong oleh penjualan lewat internet.

Selama bertahun-tahun undang-undang Amerika melarang penjualan gading yang diambil dari gajah-gajah yang dibunuh setelah perjanjian CITES ditandatangani tahun 1973. Tetapi sulit untuk mengetahui usia gading yang dipajang di etalase toko-toko. Calvelli mengatakan, ada usaha untuk melarang semua penjualan gading di negara bagian New York.