Aktivitas vukanik Gunung Sangeang Api, Nusa Tenggara Barat pagi ini terpantau menurun setelah terjadi letusan yang mengganggu sejumlah penerbangan kemarin, kata badan penanggulangan bencana setempat.
Agung Pramuja, Kasi Tanggap Darurat BPBD NTB, mengatakan bahwa masih ada suara gemuruh beberapa kali dan asap putih juga masih keluar dengan ketinggian 200 meter.
Namun dari pantauan Minggu (1/6) "belum ada letusan lagi, dan aktivitas menurun," kata Agung.
Namun dengan status yang masih dinyatakan siaga, warga belum diperbolehkan untuk mendekati gunung dengan radius tiga hingga empat kilometer.
"Dalam radius itu, tidak ada pemukiman, tetapi banyak orang yang menggunakan lahan untuk berladang," sambung Agung.
Penerbangan batal
Gunung Sangeang Api yang terletak di Pulau Sangeang meletus pada Sabtu (31/5) lalu mengakibatkan sejumlah penerbangan ke dan dari kota Darwin, Australia dan sebagaian Bali dibatalkan.
Pembatalan ini berdampak pada sejumlah maskapai seperti Qantas, Jetstar dan Virgin Australia, demikian dilansir AFP.
Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) mengatakan sempat terjadi dua kali letusan yang cukup besar dengan ketinggian mencapai 3.000 meter ke arah barat.
Namun tidak ada korban jiwa dalam letusan ini. Sekitar 135 warga yang sedang berkebun di Pulau Sangeang telah berhasil dievakuasi ke Sangeang Darat.
Sejumlah desa dilaporkan terkena hujan abu cukup parah dan Bandara Bima dan Bandara Tambolaka ditutup sementara.
Gunung Sangeang Api adalah salah satu gunung yang cukup sering meletus. Sejak 1911, tercatat gunung ini sudah meletus lima kali.