Kisruh Thailand berdampak terhadap melorotnya kunjungan wisatawan di negeri gajah putih tersebut.
Ketua Komite Tetap Pengembangan Pariwisata dan Olahraga Kadin Indonesia, Johnie Sugiarto, kunjungan ke Thailang bahkan bisa berkurang hingga 2 juta pada tahun ini.
"Sejak kudeta militer, setiap hari pembatalan kunjungan ke Thailand itu ada 5.000 orang. Itu dari berita dari Thailand, berdasarkan data PATA (The Pasific Asia Travel Association)," kata Johnie ditemui di sela-sela Rakernas Kadin Indonesia Bidang Corporate Social Responsibility, Jakarta, Selasa (3/6).
Setiap tahun kunjungan wisatawan ke Thailand sebanyak 28 juta orang. Dengan pembatalan tersebut, diperkirakan kunjungan wisatawan ke Thailand tahun ini hanya mencapai 26 juta orang.
Dia mengatakan, kalau pembatalan kunjungan wisatawan ke Thailand berlanjut, ini akan berdampak signifikan terhadap peningkatan kunjungan wisatawan ke Indonesia.
"Kalau 1 juta saja datang ke Indonesia itu sudah sangat signifikan. Pemerintah harus cepat menangkap peluang ini. Pemerintah bisa lakukan promosi lansung, dengan mendatangi negara-negara yang membatalkan kunjungan ke Thailand, seperti Eropa, dan Rusia," jelasnya.
Sementara itu, ditanya potensi wisatawan asal Tiongkok, Johnie menilai tidak akan terlalu besar. Hal itu lantaran, wisawatan Tiongkok diperkirakan lebih banyak membatalkan kunjungan mereka ke Vietnam, daripada ke Thailand, menyusul ketegangan hubungan diantara kedua negara. Selain itu, wisatawan asal Tiongkok juga diperkirakan lebih banyak membatalkan kunjungan ke Malaysia, sejak kejadian hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370.