Pernahkah Anda mulai merasakan gatal-gatal di area sekitar bibir, mulut, dan kerongkongan, saat menelan suatu makanan? Kondisi ini dalam bahasa medis dikenal sebagai sindrom alergi mulut (oral allergy syndrome/OAS).
Ini jenis alergi terhadap makanan yang umum pada dewasa. OAS terjadi karena ada kandungan protein dalam bahan makanan, terutama makanan yang dimakan mentah seperti buah dan sayur, yang sama dengan protein yang menyebabkan alergi pada serbuk sari di pohon birch, dan rumput-rumputan, lain.
Biasanya tak lama setelah makan buah-buahan dan sayuran yang tak dimasak—termasuk rempah dan kacang-kacangan, orang yang memiliki alergi juga akan mengenali rasa itu, dan sebagai akibat sistem kekebalannya bereaksi. Demikian dikatakan Dr. Wayne Shreffler, direktur di Food Allergy Center di RS Umum Anak di Boston, AS.
Bagaimana cara mengatasi sindrom alergi mulut? Berikut ini beberapa tips menurut Dr. Shreffler.
- Temukan "biang"-nya. Cari tahu apa jenis makanan yang membikin Anda alergi terparah. Berbagai macam melon misalnya, dengan mentimun, kiwi, dan pisang dapat memicu reaksi orang yang alergi pada serbuk sari tanaman ragweed. Apel, seledri, pir menimbulkan alergi seperti serbuk sari pohon birch.
- Ganti bentuknya. Bila sudah tahu apa alergi Anda, cobalah mengonsumsi makanan itu tetapi dalam bentuk lain. Ada orang yang memiliki alergi terhadap buah apel namun tidak bereaksi apa-apa pada olahannya seperti jus apel. Mengupas buah atau sayuran juga membantu, karena sebagian besar sumber alergi terkonsentrasi di kulit buah. Kemungkinan makan buah kalengan juga lebih baik ketimbang buah segar.
- Perhatikan gejalanya. Tanda-tanda awal yang umum sebaiknya dikenali untuk segera ditindak. Gejala seperti bibir gatal dan kesemutan bisa jadi muncul dalam selang waktu bervariasi, dalam beberapa detik hingga menit, sesudah memasukkan makanan dalam mulut. Ini tidak boleh diabaikan, walau kadang pun gejala itu hanya berlangsung sekian lama. Hentikan makan Anda —muntahkan makanan yang masih belum tertelan— dan konsumsi obat antihistamin untuk meredakan gejala.
- Konsultasi ke ahlinya. Jika mengalami OAS hingga berulang kali dan masih tidak pasti dengan penyebab alergi, dokter spesialisasi alergi bisa memeriksa untuk mengetahuinya. Untuk itu ada tes yang secara spesifik bisa menganalisis apakah yang dialami OAS dan jenis alergi makanan berbeda.