Singapura serius menyejahterakan rakyatnya, terutama dalam pemenuhan kebutuhan hunian. Tidak hanya mampu memasok rumah dengan kondisi layak huni dan harga terjangkau, melainkan juga mempersiapkan sistem pengembangan hunian dan perkotaan. Seperti apa perencanaan kota Singapura ke depan?Pada acara World Cities Summit, Rabu (7/6) ini, badan Singapura Housing Development Board (HDB), mengumumkan purwarupa pertama sistem perencanaan kota yang dapat menyimulasikan rancangan kota serta menganalisis dampak inovasi dan inisiasi penggunaan cahaya LED dan energi surya.Sistem ini mereka kembangkan bersama perusahaan kelistrikan Prancis, Electricite de France (EDF), dan Veolia Environment Recherche et Innovation. Alat ini dapat menyimulasikan hingga tiga kali lebih banyak dari parameter model simulasi yang ada.Cara kerjanya, para perancang kota hanya perlu memasukkan data di mana penduduk tinggal dan bekerja. Sistem ini dapat menghasilkan pola perjalanan untuk membantu instansi pemerintah dalam perencanaan jaringan transportasi.Sayangnya, alat ini belum dapat melakukan "eksperimentasi penting yang sesuai dengan perkembangan aktual " di Singapura. Pasalnya negara ini mengalami kelangkaan lahan.Sebaliknya, alat ini akan memungkinkan perencana kota untuk bereksperimen dengan skenario yang berbeda dan menentukan berbagai hasil dalam lingkungan laboratorium bebas risiko.HDB, EDF, dan Veolia menjalin kerjasama sejak nota kesepahaman ditandatangani pada tahun 2012. Sistem perencanaan kota Singapura ini diharapkan akan siap digunakan akhir tahun ini.