Penghuni Kanopi Krueng Sabee (2)

By , Rabu, 4 Juni 2014 | 16:34 WIB
()

Menjelang siang kami beristirahat.  Di kejauhan, tampak burung rangkong terbang berduaan.  Jenis ini merupakan jenis paling besar diantara jenis burung yang kami temui.

“Julang emas,” kata Tedi hampir berteriak.  Dia kegirangan demi melihat sepasang makhluk cantik itu.  Melalui teropongnya, Tedi mengatakan rangkong julang emas (Aceros undulatus) jantan memiliki kantung leher yang kuning tanpa bulu, sementara kantung leher betinanya bewarna biru.

Menurut Tedi, jenis ini memang sering terbang berpasangan atau dalam kelompok kecil.  Kami tidak punya kesempatan banyak mengabadikan jenis ini, mereka menghilang di balik punggungan bukit. 

Tak lama berselang, rangkong dari jenis kangkareng hitam (Anthracoceros malayanus) mendarat pada pohon besar agak jauh dari tempat kami beristirahat. Kami menunggu sembari mengarahkan teropong dan kamera ke arahnya.  Burung itu bergeming, tetap di tempatnya.

Lama kami menunggu, lebih setengah jam berlalu.  Akhirnya dia terbang ke pohon lainnya. Kami bergerak pelan, mecoba sedekat mungkin dengan tempat bertengger si rangkong.

“Seperti jenis rangkong lainnya, jenis ini menggunakan lubang pada pohon besar untuk bersarang. Jantannya biasa mencari makanan untuk diberikan kepada betina yang dia tinggal didalam sarang. Biasanya, kalau betinga mengeram telur, jantan akan menutup lubang sarang dengan lumpur sehingga menyisakan lubang untuk menjulurkan paruh besar betinanya,” papar Tedi.

Saya bertemu Wild Life Monitoring Officer Fauna&Flora International (FFI) di Aceh, Radinal, setelah pengamatan burung dilakukan. Dia mengatakan burung merupakan indikator ekologis untuk kesehatan hutan. 

Kirik Kirik Biru (Merops viridis). (Foto oleh Syafrizaldi)

“Semakin banyak jenis burung di satu wilayah hutan, maka akan semakin sehat kondisi hutan tersebut,” katanya.

Burung, kata Radinal, memiliki peranan penting dalam ekosistem. 

Jenis ini berperan dalam penyebaran biji-bijian hutan. Dengan adanya burung, maka anakan pohon akan tetap tumbuh menggantikan pohon-pohon yang sudah lapuk dan mati. Bahkan ada yang berfungsi untuk mempercepat proses penyerbukan, yang menjamin kesinambungan genetika tutupan hutan. Selain itu, burung juga menjadi bagian dari rantai makanan.