Penyidik Brasilia menyelidiki dugaan bahwa organ-organ tubuh diambil secara ilegal dari mayat-mayat tidak dikenal dan dijual untuk riset kedokteran.
Ada klaim bahwa organ-organ itu diambil dari jenazah tanpa upaya untuk menemukan keluarga dan meminta persetujuan mereka, kata penyidik kepada BBC.
Kantor Koroner di Sao Paulo menjadi fokus investigasi.
Pejabat di Kantor Koroner atau SVO menyangkal adanya aktivitas ilegal, dan mengatakan prosedur yang tepat selalu diikuti.
Hingga saat ini, orang yang meninggal di jalan atau di rumah sakit umum dimakamkan sebagai gelandangan jika jenazah mereka tidak diambil oleh keluarga dalam 72 jam.
SVO mengatakan prosedur itu telah diperbaiki.
Penjualan organ merupakan pelanggaran hukum di Brasilia.
'Kuburan massal'
Kantor penyidik umum Sao Paulo mengatakan, investigasi mereka yang dimulai bulan November lalu dipicu oleh klaim oleh sanak keluarga bahwa aparat tidak melakukan upaya untuk menghubungi mereka sebelum kerabat mereka dikuburkan di kuburan massal Perus.
Kemudian, dua orang saksi juga mengatakan kepada penyidik bahwa organ-organ dari sejumlah jenazah telah diambil dan dijual untuk penelitian medis.
Menurut penyidik mereka saat ini tidak memiliki bukti fisik mengenai adanya perdagangan organ manusia.
Namun penyelidikan menunjukkan bahwa selama 15 tahun sebanyak 3.000 jenazah dibawa dari otopsi ke kuburan massal, meski jenazah itu memiliki dokumen identifikasi resmi.