Pesta Tahunan Senirupa Dunia di Yogyakarta

By , Kamis, 12 Juni 2014 | 12:30 WIB
()

2014 adalah tahun yang istimewa bagi Bangsa Indonesia. Di tahun ini, rakyat Indonesia akan memilih presiden baru. Momentum ini juga yang dijadikan ancang-ancang oleh Panitia ART|JOG dalam memilih tema, pascapenyelenggaraan ART|JOG|13 tahun kemarin.

Mengambil tema Legacies of Power, ART|JOG|14 diselenggarakan 7-22 Juni 2014, bertempat di Taman Budaya Yogyakarta/TBY, Jalan Sriwedani No. 1. Pada malam pembukaan, Kartika Soekarno memberikan pidato yang menandai dibukanya secara resmi ART|JOG|14.

Ribuan manusia hadir memadati malam pembukaan. Sehari sebelum pembukaan, 6 Juni, ratusan orang sudah datang di private preview mulai 13.00 hingga 21.00 WIB. Private preview diperuntukkan bagi wartawan aneka media, sponsor dan pendukung acara, serta para pemangku kepentingan terdekat ART|JOG, yakni: kolektor, pemilik galeri, pengelola museum, dan lain sebagainya.   

ART|JOG adalah bursa senirupa kontemporer yang unik apabila disejajarkan dengan bursa senirupa/art fair internasional lainnya. Ia menjadi unik karena umumnya art fair menampilkan booths galeri senirupa, sedangkan ART|JOG adalah art fair-nya para seniman dengan melibatkan mereka secara langsung untuk menghadirkan karya senirupa kontemporer berkualitas dari beragam medium.

ART|JOG|14 adalah edisi ketujuh peristiwa tahunan ini. Masyarakat pecinta senirupa dunia sudah mengakui reputasi ART|JOG, dengan secara khusus mengagendakan peristiwa ini sebagai salah satu agenda penting di regional Asia, dan dunia. Seperti tahun-tahun sebelumnya, ART|JOG membagi kegiatannya menjadi tiga bagian, yakni: Commision Work, Special Presentation, dan Art Fair.  

Pengolahan Artistik Facade Venue dan Hadirnya Tamu Istimewa

Bagi khalayak umum Yogyakarta, awal Juni adalah saatnya menduga-duga seperti apa respon artistik yang akan dilakukan Tim Artistik ART|JOG pada gedung TBY. Seniman yang dipilih sebagai Commision Work-lah yang akan menjadi ujung tombak tampilan ART|JOG setiap tahunnya, karena karya si seniman ini yang akan merespon facade gedung TBY sebagai venue acara. 

Adalah seniman Samsul Arifin yang ditunjuk penyelenggara ART|JOG sebagai commisioned artist tahun 2014 ini. Karyanya berjudul “Kabinet Goni”. Ia memasang boneka berbahan goni sejumlah kurang lebih 100 buah, yang disusun berjajar dan bertingkat di undak-undakan menyerupai barisan kabinet di depan istana.  Tim Artistik ART|JOG|14 di bawah arahan Heri Pemad—sebagai Direktur Artistik—memanfaatkan bentuk atap gedung Taman Budaya Yogyakarta yang sudah menyerupai gedung istana negara.

Di H-1 pembukaan, saya sempat menjumpai Samsul Arifin di Sekretariat Panitia ART|JOG. “Karya ini adalah kritik dan ekspresi kekecewaan saya atas perilaku dan etos kerja anggota kabinet Pemerintahan Indonesia, korupsi yang merajalela dari pejabat dan aparatur negara, penyelewengan aset negara, dan lain sebagainya,” ujarnya.

Dwi Oblo/National Geographic Indonesia