Lereng Gunung Lawu di Magetan Jawa Timur menyimpan berbagai pesona alam yang memukau. Di bagian barat lereng gunung terdapat sebuah candi yang selalu berselimut kabut. Candi itu bernama Candi Cetho. Dalam bahasa Jawa, 'cetho' berarti jelas.Candi Cetho merupakan candi Hindu yang terletak di Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Candi ini berada di ketinggian 1496 meter dari pemukaan air laut.Keagungan dan kemagisan Candi Cetho makin terasa karena tempat ini sangat sepi dari keramaian. Juga berudara sejuk, beraroma dupa, dan secara tiba-tiba candi kerap berselimut kabut.Masa pendirian Candi Cetho diperkirakan abad XV. Hal ini didasarkan dari adanya sengkalan angka tahun yang terpahat pada gapura teras VII dengansengkalan yang berbunyi "goh wiku hanahut iku" yang berarti 1397 saka atau 1476 masehi.Keunikan Candi Cetho terlihat dari bentuk seni bangunan yang berteras seperti punden berundak. Lalu bentuk arca-arcanya juga masih sangat sederhana dan belum menunjukkan ciri kedewasaan.Berdasarkan prasasti yang ditemukan, Candi Cetho kerap digunaan untuk ruwatan atau pembebasan. Hal ini dikaitkan dengan cerita Sudamala seperti yang terdapat pada Candi Sukuh, yang letaknya tidak jauh dari Cetho.Candi ini memiliki pola halaman berteras dengan susunan 13 teras meninggi ke arah puncak. Bentuk bangunan berteras seperti punden berundak masa prasejarah.Saat tiba di kompleks candi Cetho, pengunjung akan disambut dengan kabut serta gapura yang menjulang tinggi hingga ke awan. Kemudian, di halaman gapura terdapat batu besar yang ditata berbentuk kura-kura raksasa. Ada pula relief menyerupai bagian tubuh manusia. Termasuk pula ada beberapa pendopo di kanan kiri areal candi untuk upacara keagamaan Hindu.Di sekitar kompleks Candi Cetho, terdapat Candi Kethek atau candi monyet yang letaknya hanya 250 meter dari Candi Cetho. Di areal belakang Candi Cetho, ada pula Puri Taman Saraswati.Di Puri Taman Saraswati pengunjung harus mencopot alas kaki. Di area ini terdapat patung Saraswati, pura, dan sebuah sendang yang airnya kerap digunakan untuk mencuci muka. Bahkan ada pula beberapa pengunjung yang membawa pulang air sendang tersebut.Patung Dewi Saraswati terletak d iatas sebuah kolam. Patung itu tampak anggun dan seperti hidup. Patung Dewi Saraswati berdiri di atas bunga teratai dan ditemani dua ekor angsa.Nama Candi Cetho memang tidak sekondang Candi Borobudur dan Prambanan. Tetapi pesona Candi Cetho amat memikat. Untuk mencapai Candi Cetho, pengunjung dari Solo harus melalui jalan beraspal yang mulus. Jalanan ini menanjak dan berkelok. Serta adanya tikungan curam dan berkabut. Apabila kendaraan yang Anda bawa tidak dalam keadaan baik, maka siap-siap saja, kendaraan Anda tidak bisa menanjak dan perlu didorong.Lama perjalanan sekitar 2,5 jam dari Kota Solo. Sepanjang perjalanan mata akan dipuaskan dengan pemandangan indah hamparan perkebunan sayur, kebun teh kemuning, lereng, serta bukit.Setiap pengunjung yang berkunjung ke Candi Cetho dikenai tarif tiket masuk sebesar Rp 3.000 untuk wisatawan lokal. Sedangkan untuk wisatawan asing dikenakan tarif Rp 10.0000 untuk wisatawan asing.Dari si candi berselimut kabut ini, pengunjung bisa melihat pemandangan jejeran gunung di tanah Jawa seperti Gunung Merapi, Merbabu, Lawu, Sindoro dan Sumbing. Selain itu, sudut kota Solo dan Karanganyar juga terlihat.