Prototipe Kostum Solo Batik Carnival 2014

By , Selasa, 17 Juni 2014 | 09:06 WIB
()

Sebuah tontonan mempesona terlihat dalam pembukaan Hotel Ibis Budget Jakarta tadi siang (16/6). Tidak kurang dari lima penampil bertata rias wajah nan cerah terlihat mengenakan kostum batik bergaya karnaval. Umbul-umbul bermotif batik menghias punggung, sementara penutup kepala tampak menjulang, bahkan ada yang berhiaskan gunungan—biasanya ditancapkan pada batang pisang di balik beber wayang kulit. Penampilan ini makin mengilap, karena pada sekujur kostum batik itu terpasang payet keemasan sampai potongan plastik kaca.

“Yang berwarna dominan ungu itu menggunakan batik motif buketan, sementara busana beraksen warna biru dengan batik motif halus kecil-kecil ini memilih batik motif truntum, sementara yang satu lagi motif wahyu temurun, ” demikian jelas Ilham Probo Saputra, seorang penampilnya. Ia sendiri mengenakan kostum Solo Batik Carnival yang pada 2012 ia kenakan sebagai salah satu wakil Indonesia di festival bunga Pasadena, Amerika Serikat.

Kostum batik yang dikenakan Ilham Probo Saputra ini telah dipamerkan di Amerika Serikat (Yunaidi/NG Traveler)

“Saat itu, saya tampil bersama sepuluh rekan lainnya,” lanjut Ilham yang mendesain kostumnya sendiri. “Dan tampilan kostum rekan-rekan yang disaksikan para tamu dalam pembukaan Hotel Ibis Budget Daan Mogot ini merupakan prototipe untuk Solo Batik Carnival.

Acara Solo Batik Carnival 2014 akan berlangsung pekan mendatang, yaitu pada 22 Juni di Kota Solo. “Rencananya akan dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ibu Mari Elka Pangestu dan kami akan menggelar aksi teatrikal dari awal sampai akhir event ini.”

Baru saja lulus dari sekolah menengah tingkat atas, lelaki yang mengenakan semacam umbul-umbul di bagian punggung dengan ketinggian mencapai lebih dari satu meter itu mengungkap, sekolahnya bernama SMA Batik 1.  Kehadiran institusi ini menyiratkan betapa warga Solo menaruh perhatian besar terhadap kelestarian batik sebagai Warisan Tak Benda yang telah disahkan oleh UNESCO beberapa saat lalu.

"Tempat saya menuntut ilmu ini diprakarsai oleh sebuah yayasan juragan batik Laweyan,” kisah Ilham. “Soal ilmu yang didapat, sama dengan sekolah menengah atas lainnya. Tetapi kami memiliki kegiatan ekstra kulikuler membatik, belajar gamelan, fashion atau peragaan busana sampai tata rias karnaval.”  

Bila ingin melihat lebih dekat kemeriahan kostum batik seperti yang hari ini dikenakan para penampil di acara pembukaan Hotel Ibis Budget Jakarta, silakan hadir di acara Solo Batik Carnival pekan depan. Tentunya seru dan menghadirkan inspirasi tentang berbusana batik dan bagaimana berupaya untuk turut melestarikan warisan budaya kita ini.