Sejumlah peneliti berhasil memetakan "daerah-daerah berbahaya" di Asia yang rentan terhadap penyebaran virus flu burung.
Virus bernama H7N9 telah menginfeksi 433 orang, terutama di Tiongkok dan menewaskan 62 orang.
Bangladesh, India utara, serta delta Sungai Merah dan Mekong di Vietnam menjadi daerah-daerah yang terbilang rawan flu burung.
Selain itu, sejumlah daerah Sulawesi bagian utara dan tenggara, Jawa bagian barat, dan sebagian wilayah lain di Indonesia juga menjadi daerah berisiko.
Sementara Thailand tidak dikategorikan sebagai rawan karena perbedaan budaya, yang artinya mereka tidak biasa memiliki pasar unggas hidup.
Hasil riset yang diterbitkan di Nature Communications ini didasarkan pada pola penyebaran virus di Asia yang kemudian dibuat model komputer.
Mereka juga memetakan 8.000 pasar unggas dan menilai seberapa dekat mereka dengan wilayah-wilayah yang potensial terinfeksi.
Kelompok peneliti mengatakan unggas-unggas wilayah tersebut harus cemat diamati agar risiko bisa langsung terdeteksi.
Virus H7N9 ditularkan dari unggas ke manusia dan pertama kali dideteksi pada Maret 2013 di Tiongkok.
Dr Tim Robinson, analis senior dari Institut Riset Ternak Internasional di Nairobi mengatakan kepada BBC:
"Ini adalah peta risiko yang menunjukkan: jika virus itu muncul ke suatu daerah, lantas seberapa besar kemungkinan itu akan menyebar dari sana.
"H7N9 dapat menyebar sangat tersembunyi ke seluruh populasi unggas."
"Penggunaan utama dari peta adalah target pengawasan, saya kira peta ini dapat menunjukkan daerah di mana ada potensi besar penyakit akan muncul jika virus itu terdeteksi."