Tim pencari gabungan di Australia, Rabu (18/6), menyatakan, zona pencarian baru untuk pesawat berkode penerbangan MH370 milik Malaysia Airlines yang hilang sejak 8 Maret 2014 akan diumumkan sebelum akhir Juni 2014.
Saat ini sedang berlangsung evaluasi ulang terhadap data mentah satelit yang selama ini memandu pencarian, bersamaan dengan proses pemetaan dasar laut Samudra Hindia. Sebelumnya, pencarian dengan panduan sinyal akustik yang diduga "ping" dari pesawat tersebut tak menuai hasil apa pun.
"Daerah pencari akan dikonfirmasikan sebelum akhir Juni, setelah menyelesaikan analisis kolaboratif yang luas oleh berbagai spesialis," kata pernyataan dari pusat koordinasi pencarian bersama untuk pencarian ini (JACC), Rabu.
"Sudah jelas dari hasil sementara analisis bahwa zona pencarian akan berpindah, tetapi masih berada di busur ketujuh (di mana pesawat yang terakhir berkomunikasi dengan satelit)," lanjut pernyataan itu merujuk pada busur area wilayah pantauan satelit, satu-satunya sumber data bagi pemodelan penerbangan pesawat yang direkonstruksi oleh para pakar.
Pakar dari Inggris yang diwawancari BBC untuk program dokumentari mereka mengatakan, tim pencari belum saatnya memastikan lokasi pencarian ketika mereka "terganggu" oleh kehadiran sinyal ping yang diharapkan berasal dari kotak hitam pesawat, pada April 2014.
"Tidak berarti lokasi itu tidak realistis, tetapi itu terlalu ke timur laut dari (perkiraan) lokasi dengan probabilitas tertinggi kami," ujar Chris Ashton, pakar itu, di Inmarsat Program Horizon BBC, Selasa (17/6).
Namun, JACC berkilah pencarian tersebut berlandaskan perkiraan dan analisis terbaik yang tersedia pada waktu itu. "Berdasarkan analisis pada saat itu, (lokasi) itu merupakan yang paling mungkin dari pesawat (yang hilang)," tepis JACC dalam pernyataannya, Rabu.
"Lokasi diidentifikasi oleh satelit komunikasi, termasuk oleh lembaga investigasi kecelakaan dari Amerika dan Inggris bersama penasihat teknis mereka, melibatkan produsen pesawat, satelit, dan Inmarsat sebagai operator satelit," kata pernyataan JACC itu.
Australia saat ini memimpin upaya bersama beberapa negara untuk mencari pesawat tersebut. Saat ini pemetaan dasar laut sedang berjalan, digarap oleh tim di kapal Fugro Equator. Kapal ini akan bergabung dengan kapal dari Tiongkok, PLA-Navy Zhu Kezhen, yang sekarang melakukan pemetaan kedalaman laut sebagai "modal" pencarian pada Agustus 2014.
"Zhu Kezhen telah menyurvei 4.088 kilometer persegi dasar laut sebelum terpaksa kembali ke pelabuhan untuk perbaikan," ujar pernyataan yang sama dari JACC. Diperkirakan pemetaan area seluas 60.000 kilometer di lokasi yang diduga menjadi akhir penerbangan pesawat tersebut butuh waktu tiga bulan untuk rampung.