Apakah Prostitusi Adalah Profesi Tertua dalam Kebudayaan Manusia?

By , Kamis, 19 Juni 2014 | 21:00 WIB

Selain pemilihan presiden, isu lain yang tak kalah menarik dibahas dalam beberapa waktu terakhir adalah penutupan Gang Dolly, lokalisasi prostitusi di Surabaya yang konon merupakan yang terbesar di Asia Tenggara.

Bicara tentang prostitusi, kerap kali tercetus komentar bahwa prostitusi adalah profesi tertua dalam kebudayaan manusia. Benarkah demikian? Lalu, apakah ada pula prostitusi dalam "peradaban" hewan?

Artikel yang ditulis Forrest Nickman di Slate.com, 6 Maret 2012, berdasarkan keterangan antropolog University of Chicago, Don Kullick, menerangkan bahwa prostitusi memang sudah ada sejak awal peradaban manusia, namun belum bisa dipastikan apakah merupakan profesi tertua.

Salah satu bukti bahwa prostitusi sudah ada ribuan tahun lalu adalah naskah Alkitab. Disebutkan, tentara Israel dahulu punya banyak istri dan selir. Raja Solomon dikenal punya 700 istri dan 3.000 selir. Pada masa Romawi Kuno, orang sudah bisa membeli seks dengan koin.

Meski demikian, prostitusi jalanan seperti di Jalan Gajah Mada Jakarta atau di Gang Dolly dan Jarak baru dikenal pada masa Ratu Victoria di Inggris. Saat itu, prostitusi dituduh sebagai biang epidemi penyakit menular seksual.

Frase "prostitusi profesi tertua" sendiri muncul pada akhir tahun 1800-an. Sayangnya, frase yang kerap diucapkan saat ini tersebut muncul dari kesalahan mengutip, bukan didasarkan atas riset ilmiah atau bukti sejarah.

Tahun 1888, Rudyard Kipling menulis artikel soal prostitusi. Artikel tersebut dimulai dengan kalimat, "Lalun adalah anggota dari profesi paling tua di dunia."

Tahun 1900-an, seiring adanya perdebatan untuk membasmi prostitusi, kalangan medis mulai menggunakan frase yang intinya bermakna protistusi merupakan profesi tertua. Kalangan yang kurang setuju dengan penghapusan prostitusi mengatakan bahwa percuma membasminya karena merupakan profesi tertua. "Percuma mengubah kebiasaan manusia," demikian sering dikatakan.

Pada awal abad tersebut pula, muncul beragam buku dengan judul yang menegaskan bahwa prostitusi merupakan profesi tertua. Misalnya, buku William Josephus Robinson berujul The Oldest Profession in the World: Prostitution yang terbit tahun 1929 dan The Story of the World's Oldest Profession karangan Joseph McCabe yang terbit tahun 1932.

Fakta yang sudah dibuktikan secara ilmiah adalah bahwa prostitusi pun dikenal di dunia hewan. Simpanse betina di Ivory Coast, berdasarkan penelitian, terbukti bisa menukar seks untuk mendapatkan daging.

Sementara, penelitian Fiona Hunter dari Cambridge University menunjukkan bahwa penguin betina di Antartika juga kerap melayani kebutuhan seks pejantan lain yang bukan pasangannya untuk mendapatkan batu dan kerikil untuk membuat "rumah".