Jokowi Dahulukan Diplomasi dalam Persoalan Tapal Batas

By , Minggu, 22 Juni 2014 | 20:50 WIB

Calon presiden Joko Widodo menyatakan dirinya akan tetap mengutamakan upaya diplomasi untuk menyelesaikan persoalan tapal batas dan pencari suaka. Jokowi menilai jika upaya diplomasi tidak berhasil, maka upaya selanjutnya adalah mengambil langkah hukum.

"Kalau ada benturan, dinamika, dengan negara lain masalah tapal batas, yang kita kedepankan adalah diplomasi pemerintah dengan pemerintah. Dengan cara-cara seperti itulah tapal batas kita baik di darat maupun di laut bisa kita selesaikan," ujar Jokowi menjawab pertanyaan moderator terkait solusi penyelesaian masalah tapal batas dan pencari suaka dalam debat kandidat ketiga di Hotel Holiday Inn, Minggu (22/6).

Menurut Jokowi, upaya diplomasi itu dilakukan dengan menggunakan tiga strategi diplomasi yaitu melalui hubungan antar pemerintahan, hubungan antara pelaku bisnis, dan hubungan antar masyarakat di dunia. "Kalau mentok, bawa ke Mahkamah internasional untuk diteruskan tapi diplomasi ini harus dikerjakan terlebih dulu, seintensif mungkin. Kita lakukan diplomasi tanpa berpikiran lewat angkat senjata atau lewat perang," tutur Gubernur DKI Jakarta non-aktif itu.

Jokowi berkeyakinan para diplomat Indonesia memiliki kemampuan yang cukup untuk menjalankan diplomasi itu. Dia memastikan setiap persoalan pasti ada jalan keluarnya, tanpa harus melakukan peperangan.

Pada Minggu (22/6) malam ini, Prabowo dan Jokowi akan kembali berhadapan beradu argumentasi seputar isu politik internasional dan ketahanan nasional. Debat ketiga kali ini akan dimoderatori oleh Hikmahanto Juwana.