Calon presiden Indonesia Joko Widodo ingin mengandalkan pengoperasian pesawat tanpa awak atau drone untuk menjaga perairan Indonesia. Namun, karena saat ini Indonesia belum memiliki satelit sendiri untuk mengendalikan drone, Jokowi akan meminjam satelit dari negara lain.
"Kalaupun drone harus dioperasikan dengan satelit, ya kita sewa dulu. Tapi, kalau tidak sekarang, kapan lagi? Nebeng dulu. Tapi nanti kita harus punya satelit kembali," ujar Jokowi dalam debat capres putaran ketiga di Hotel Holiday Inn, Jakarta, Minggu (22/6).
Ia mengatakan, jika pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 7 persen, ia yakin dapat membeli kembali Indosat. Menurut Jokowi, satelit Indosat akan dapat digunakan untuk mengoperasikan drone secara mandiri. Drone tersebut harus dioperasikan secepatnya untuk menjaga wilayah maritim maupun darat Indonesia. Pesawat nirawak itu akan ditempatkan di tiga wilayah, yaitu barat, tengah, dan timur.
Sebelumnya, Jokowi menyatakan ingin mengandalkan pengoperasian drone untuk menjaga perairan Indonesia. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) di Indonesia.
"Kekayaan laut kita ini sangat besar sekali. Dari data yang saya baca, ada 300 triliun karena illegal fishing itu menjadi hilang. Ke depan kita harus punya drone, pesawat tanpa awak, yang kita pasang di tiga kawasan. Ini kita lihat di mana kekayaan kita diambil oleh orang lain," kata Jokowi.