Indonesia Climate Change Center (ICCC) menggelar penelitian yang hasilnya menunjukkan Indonesia punya alternatif sumber energi selain bahan bakar berbasis fosil. Apa alternatif energi itu maupun tantangan yang harus dihadapi untuk pengoptimalannya?
"Hasil penelitian menunjukkan kami Indonesia dapat mengurangi defisit energi dengan meningkatkan penggunaan etanol," kata koordinator pusat program pengembangan emisi rendah (LED) Artissa Panjaitan, Minggu (22/6). Namun, ada beberapa hambatan dan tantangan yang harus diatasi.
Pemerintah, ujar Artissa, telah meluncurkan kebijakan untuk meningkatkan penggunaan etanol pada 2010. Namun, kata dia, harga etanol di pasar domestik masih lebih tinggi daripada pasar regional.
Selain faktor harga tersebut, Artissa mengatakan industri etanol di dalam negeri juga terkendala tumpang tindihnya lahan untuk produksi pangan dan energi. "(Karenanya) harus ada insentif yang seimbang untuk bahan bakar fosil dan bahan bakar nabati," ujar dia.
Artissa berkeyakinan pengembangan etanol ini akan dapat mengekang defisit energi, menjadi bagian dari pengembangan bahan bakar nabati sekaligus mendorong investasi di bidang energi terbarukan khususnya di daerah terpencil.