Ciuman Kematian di Piala Dunia 2014

By , Selasa, 24 Juni 2014 | 20:48 WIB

Dalam pertandingan hidup mati, Italia akan berhadapan dengan Uruguay di kota Natal. Sementara Italia masih merenungi nasibnya yang kalah dari Kosta Rika, Uruguay sudah melupakan kekalahan mereka di kaki Kosta Rika, 1-3. Karena telah melumat Inggris, 2-1, Uruguay bahkan makin percaya diri. “Andaikan permainan ajaib ini adalah sebuah film, penonton, paling tidak penonton Uruguay, tak dapat mengalami akhir yang lebih  indah daripada akhir yang kami suguhkan,” kata pelatih Uruguay Oscar Tabarez.

“Akhir film” itu membuat senang orang Uruguay, tapi sebaliknya telah membuat orang Inggris menangis. “Luis, bagaimana kamu tega membuat itu?” begitu tanya seorang reporter Inggris kepada Suarez.

Dengan kakinya, Suarez mencari makan di Inggris. Tahun ini ia memborong 39 gol di LIga Inggris, dan hampir saja membawa Liverpool juara liga. Mengapa ia tega membuat orang Inggris menangis?

Tiap kali membuat gol, Suarez selalu mencium jari manisnya. Baginya, ciuman itu berarti bahwa gol itu dipersembahkannya kepada istri dan anak-anaknya yang tercinta.  

Tapi, oleh koran Star Sport, itu disebut sebagai “ciuman kematian”. Artinya, dengan dua kali mencium cincinnya, Suarez telah mengusir Inggris pulang di babak pertama Piala Dunia 2014. Setelah 56 tahun, baru pertama kali ini terjadi Inggris “dicium dengan kematian” sedini itu. Di kota Natal nanti, apakah ciuman kematian itu juga akan menimpa Pirlo dan kawan-kawannya?