Bagaimana Visi Misi Calon Pemimpin Kita Soal SDM dan Iptek?

By , Minggu, 29 Juni 2014 | 21:07 WIB

Calon wakil presiden Jusuf Kalla menyatakan bahwa pendidikan dan ilmu pengetahuan teknologi merupakan sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan umat manusia. Menurut Kalla, peningkatan derajat sumber daya manusia (SDM) dapat dilakukan melalui pendidikan dan ilmu pengetahuan teknologi.

"Kombinasi SDM dan ilmu ujungnya produktivitas, bangsa banyak yang maju karena iptek karena itu kita SDM, dan SDA, ilmu pengetahuan bermanfaat besar," kaat Kalla dalam debat cawapres yang berlangsung di Gedung Bidakara, Jakarta, Minggu (29/6) dengan tema "Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi".

Kalla mengatakan, Indonesia memiliki sistem pendidikan nasional yang alokasi dananya mencapai 20 persen APBN. Sistem pendidikan nasional, katanya, sedianya mengutamakan peningkatan kecerdasan, dan akhlak peserta didik. Dia juga menilai lembaga teknologi, seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), sebagai ujung tombak peningkatan SDM ke depan.

Selain itu, katanya, perguruan tinggi, institusi swasta, dan institusi pendidikan lain sedianya bekerjasama sehingga bisa menjadi kekuatan besar bagi bangsa untuk membawa kemajuan dalam bidang pendidikan.

"Ilmu, SDM, pendidikan, tidak bisa berdiri sendiri. Mudah-mudahan apa pun caranya kita maju dengan kemampuan itu," ujar Kalla.

Sementara itu, calon wakil presiden Hatta Rajasa menyatakan pentingnya pengembangan sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan serta teknologi. Ia merumuskan semuanya sesuai dengan amanat UUD 1945.

"Pembukaan UUD 45 menyatakan pada kita tentang mencerdaskan kehidupan bangsa, artinya pembangunan sumber daya manusia dan pengembangan iptek," kata Hatta dalam debat antarcawapres di Gedung Bidakara, Jakarta, Minggu (29/6) malam.

Hatta menegaskan, pengembangan sumber daya manusia dan iptek mutlak dilakukan oleh semua bangsa yang ingin maju dan beradab. Hal tersebut juga dianggapnya telah tercatat dalam sejarah perkembangan dunia.

Untuk mencapai semua itu, ia berpendapat ada tiga hal yang harus dilakukan. Yakni, memajukan iptek melalui perluasan layanan pendidikan, membangun daya saing, dan mampu menyiapkan masyarakat Indonesia yang kritis dan dan inovatif untuk menjawab persaingan yang lebih ketat.

"Termasuk juga jaminan kesehatan, bagaimana kita bisa memperluas akses pelayanannya," ucap Hatta.

Untuk diketahui, debat antarcawapres ini merupakan seri debat keempat yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sebelumnya, debat digelar antara pasangan capres dan cawapres, lalu dua seri debat lainnya khusus mempertemukan antarcapres.