Sebagian warga di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, punya cara asyik untuk menunggu waktu berbuka puasa alias ngabuburit dalam budaya lain di Indonesia. Di Kediri, waktu menunggu waktu berbuka puasa ini dipakai oleh sebagian warga dengan bermain layang-layang.
Aktivitas bermain layang-layang ini dilakukan warga Kediri di Lapangan Simpang Lima Gumul. Pemandangan ini tampak antara lain pada Minggu (29/6). Warga dengan rentang usia dari anak-anak hingga orang tua, berkumpul di lapangan tersebut.
Tak jarang satu keluarga berkumpul bersama di sana, memainkan benda berbahan kertas yang akan terbang dengan bantuan angin tersebut dan dikendalikan memakai tali benang. Ahmad Yani misalnya, datang bersama istri dan kedua anaknya. "Sengaja datang ke sini untuk bermain layang-layang, ngabuburit," kata warga Kecamatan Gurah, Kediri itu.
Ada beragam jenis layangan tampak beterbangan di lapangan ini, dari model konvensional berbentuk segi empat hingga bentuk parasut. Bahkan, ada parasut berbentuk ular yang "melata" di udara.
Semua penampilan layang-layang tersebut menjadi penghiburan bagi warga lain yang datang untuk menonton saja. Bila para pengunjung ini tertarik turut bermain layang-layang, di lapangan ini ada pula penjual aneka rupa layang-layang, dengan kisaran harga Rp 15.000 hingga Rp 25.000 per layang-layang.
Begitu adzan maghrib berkumandang, warga yang bermain maupun menonton layang-layang menghentikan aktivitasnya. Mereka pun bisa berbuka di sana, menikmati aneka makanan yang dijual para pedagang.