Sebanyak 3.699 kasus "Human Immunodeficiency Virus" dan "Acquired Immune Deficiency Syndrome" (HIV/AIDS) teridentifikasi selama periode Januari-Juni 2014 di Bali, dan terbanyak di Kota Denpasar.
"Denpasar yang paling tinggi angka kasus yang teridentifikasi HIV/AIDS dibandingkan delapan Kabupaten/kota lainnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Bali dr Ketut Suarjaya di Denpasar, Selasa (1/7).
Dari jumlah tersebut, lanjut dia, rata-rata kumulatif kasus tersebut mencapai 40 persen dengan perincian 1.876 orang penderita HIV dan AIDS (1.823).
Ketut Suarjaya menjelaskan berdasarkan jenis kelamin tercatat jumlah penderita HIV pada laki-laki sebanyak 1.065 orang dan perempuan (811) di Kota Denpasar.
"Sedangkan untuk jumlah penderita AIDS di Denpasar berjenis kelamin laki-laki sebanyak 1.246 dan perempuan (577) dari total 1.823 orang," ujarnya.
Diperingkat kedua jumlah kasus HIV/AIDS mencapai 17 persen terdapat di Kabupaten Buleleng dengan total 1.623 orang dengan rincian yang teridentifikasi mengidap HIV berjenis kelamin laki-laki sebanyak 594 orang dan perempuan (399).
"Untuk penderita AIDS di Kabupaten Buleleng dengan jenis kelamin laki-laki 420 orang dan perempuan (210)," ujar Ketut.
Kemudian diperingkat ketiga jumlah kasus HIV/AIDS mencapai 14,6 persen terdapat di Kabupaten Badung dengan total 1.343 orang dengan rincian yang teridentifikasi mengidap HIV berjenis kelamin laki-laki sebanyak 416 orang dan perempuan (243).
Demikian dengan penderita AIDS berjenis kelamin laki-laki di Kabupaten Buleleng tersebut mencapai 492 orang dan perempuan (192).
Selain itu, penderita yang teridentifikasi HIV/AIDS di Kabupaten Gianyar mencapai 7,4 persen dengan total 683 kasus, Tabanan (6 persen; 556), Jembrana (5,5 persen; 505), Karangasem (3 persen; 292), Klungkung (2,4 persen; 219) dan Bangli (1,8 persen; 170).
"Jumlah kasus penyakit tersebut yang sudah tercatat di Dinas Kesehatan berdasarkan jumlah di masing-masing Kabupaten/kota di Bali," ujar Ketut.