Penelitian terbaru menunjukkan, ternyata lego brick bisa dimanfaatkan sebagai tempat (wadah) tumbuh tanaman. Bahkan tidak sebatas itu saja, brick lego juga cocok sekali dipakai untuk mempelajari pertumbuhan tanaman dan perluasan akar tanaman.
Jadi, bagaimana memanfaatkan lego sebagai wadah tanaman ini?
Para ilmuwan menganggap mainan ini mudah ditemukan, cukup banyak, mudah disusun ulang, dan juga sekarang dapat dibuat khusus dengan CAD software. Sedangkan, dibanding lego, perangkat mikro-fluid yang selama ini umum digunakan untuk memelihara tanaman dan melakukan tes kondisi pertumbuhan tertentu, amat mahal.
Lego bahkan dapat disterilisasi dalam autoklaf (semacam oven kecil untuk sanitizing peralatan laboratorium) tanpa meleleh.
Sejauh ini sekelompok peneliti yang berasal dari University of Iowa tersebut, sudah menggunakan lego untuk pengamatan dan mereka coba menghasilkan gambar-gambar pertumbuhan real-time dari akar tanaman selada. Brick lego sebagai tempat menanam di medium agar-agar yang tembus pandang, terbilang sempurna.
Lego juga memungkinkan studi perbandingan antara medium tanah dan agar-agar — yang sulit dilakukan bilamana menanam pada wadah relatif besar.
Dengan ini, mereka juga dapat menciptakan karakteristik ruang menyerupai alami dalam pertumbuhan tanaman: dari udara, hambatan antarbidang, hingga meniru proses reaksi yang terjadi di akar antara senyawa kimiawi dan mikroba, saat peningkatan konsentrasi pupuk.
Penelitian lengkap ditulis dalam jurnal PLOS ONE yang terbit 25 Juni 2014, dapat dibaca di sini.