Monica Lewinsky: Saya Perempuan yang Paling Dipermalukan

By , Rabu, 2 Juli 2014 | 15:55 WIB

Monica Lewinsky—yang skandal dengan Bill Clinton di era 1990-an hampir membuat Clinton mundur dari jabatan—mengatakan ia merasa tersiksa sebagai “perempuan yang paling dipermalukan di dunia.”

Ini dikatakan dalam wawancara televisi pertamanya dalam satu dekade, bagian dari film dokumenter NATIONAL GEOGRAPHIC, '90s: The Last Great Decade? yang akan tayang pada hari Minggu (6/7) mendatang.

Lewinsky, yang selalu menjadi olok-olok oleh pelawak di acara televisi tengah malam itu, memiliki skandal hubungan asmara yang menyebabkan Clinton diberhentikan oleh DPR pada tahun 1999.

Dalam wawancara dengan NATIONAL GEOGRAPHIC, ia ingat suatu hari di tahun 1998 ketika jaksa khusus Kenneth Starr mengeluarkan laporan tentang skandal tersebut, termasuk detail yang sangat rinci tentang hubungannya dengan Clinton, menjadi salah satu hari terburuk dalam hidupnya.

"Saya tidak pernah merasa sangat dipermalukan seperti saat itu," ujar Lewinsky. "Maksud saya, saya dipermalukan bertubi-tubi."

Lewinsky tidak tampak setelah skandal tersebut mulai dilupakan, tapi namanya kembali disebut-sebut dalam percakapan politik AS ketika mantan ibu negara dan calon presiden Partai Demokrat Hillary Clinton dikutip menyebut Lewinsky sebagai "seorang narsistik tolol" dalam sebuah artikel berdasarkan informasi dari teman Hillary Clinton.

Lewinsky buka mulut bulan lalu dalam sebuah artikel untuk majalah Vanity Fair, di mana ia mengatakan sangat menyesali apa yang pernah terjadi dan bertekad untuk menentukan akhir yang berbeda tentang kisahnya.

Senator dari Kentucky Rand Paul, kemungkinan calon presiden dari Partai Republik, menunduh Partai Demokrat munafik karena mengklaim mendukung hak-hak perempuan sementara memaafkan perilaku 'predator' Bill Clinton terhadap Monica Lewinsky.