Sebuah pengadilan di Belanda telah memutuskan bahwa karakter yang dikenal sebagai "Pete Hitam", asisten Sinterklas, adalah penggambaran negatif terhadap orang kulit hitam.
Pada hari Kamis, pengadilan regional di Amsterdam mengatakan bahwa "gambaran Peter Hitam dengan bibir merah tebal dan rambut keriting memberikan pencitraan negatif terhadap orang kulit hitam dan banyak warga Amsterdam yang merasa didiskriminasi."
Perayaan Natal di Belanda dimulai pada 5 Desember ketika Sinterklas tiba dengan kapal uap di pelabuhan Amsterdam dari Spanyol, diikuti oleh ratusan Pete Hitam yang membagikan permen dan coklat kepada anak-anak.
Walikota Amsterdam kini punya enam pekan untuk mengubah susunan perayaan tradisional Natal.
Tetapi banyak pendukung putusan pengadilan itu mengatakan bahwa Pete Hitam mengingatkan kepada masa saat orang kulit hitam menjadi budak di koloni-koloni Belanda di luar negeri.
Tahun lalu, ratusan orang melakukan protes di Amsterdam. Isu itu bahkan memicu investigasi di PBB.
Sebagian besar orang Belanda mengatakan bahwa Pete Hitam, yang dalam bahasa setempat dikenal dengan Zwarte Piet, adalah karakter fantasi yang tidak berbahaya.