Kerusakan Hutan Menjadi Tantangan Pemerintah Mendatang

By , Sabtu, 5 Juli 2014 | 14:45 WIB
()

Kerusakan hutan merupakan salah satu aspek dalam bidang lingkungan hidup yang harus menjadi perhatian pemerintah yang akan datang, demikian dikatakan pegiat lingkungan hidup Hindun Mulaika. 

"Pekerjaan yang paling banyak terdapat pada aspek kehutanan. Lalu, aspek energi, kelautan, dan air untuk perlindungan air dari limbah beracun," kata Hindun.Hindun menegaskan bahwa deforestasi di Indonesia masih sangat besar. 

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2009-2014 yang disusun pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, peningkatan produksi minyak bumi Indonesia merupakan suatu prioritas. 

Pemerintah yang akan datang dapat meneruskan wacana tersebut, namun dengan catatan bagaimana mengembangkannya sehingga tidak merusak lingkungan mengingat energi fosil merupakan salah satu sektor penyumbang tertinggi dari emisi karbon. 

Pasukan pemadam kebakaran hutan departemen kehutanan, Manggala Agni, berusaha memadamkan api yang merambat di hutan Kabupaten Siak, Riau. (Feri Latief)

Pentingnya target 

"Selama Indonesia belum punya target jangka pendek dan jangka panjang untuk keluar dari ketergantungannya terhadap energi fosil, saya rasa kita tidak akan kemana-mana. 

"Percuma kita punya global komitmen terhadap perubahan iklim. SBY bilang 26% pengurangan emisi karbon dari Indonesia. Tetapi itu dengan cara apa? 

"Pengembangan PLTU dimana-mana, deforestasi juga masih terjadi. Jadi saya rasa ada sebuah skala kerusakan yang sangat besar yang kemudian ditinggalkan," tutup Hindun.