Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menyelenggarakan debat kelima atau terakhir calon presiden dan calon wakil presiden dengan tema 'Pangan, Energi, dan Lingkungan', Sabtu (5/7) malam. Debat akan digelar di Hotel Bidakara, Jakarta, dan disiarkan langsung sejumlah stasiun televisi.
Peneliti Indonesia For Global Justice (IGJ), Riza Damanik, mengatakan, tantangan para capres dan cawapres adalah bagaimana melepaskan sistem politik ke depan untuk tidak memberlakukan ekstraksi sumber daya alam sebagai modal politik.
"Karena faktanya tiap-tiap momentum Pemilu selalu diikuti dengan meningkatnya izin ekstraksi sumber daya alam apakah itu pertambangan, perkebunan, perikanan, dan sebagainya," kata Riza di Jakarta.
Persoalannya adalah, kata Riza, pihak-pihak pemegang izin ekstraktif tersebut berada kedua belah pihak terutama Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Secara khusus, Riza pun menyebut visi misi Prabowo-Hatta yang mengenai Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MPE3I). Menurut Riza, MPE3I tersebut mendorong korporatisasi pangan yang menyebabkan petani semakin terpinggirkan dan mobilisasi pupuk kimia merusak lingkungan secara masif.
"Topik ini adalah topik yang sangat berat untuk dijawab dengan benar oleh pasangan calon nomor urut satu karena yang bersangkutan dan para koalisinya memiliki catatan terhadap memburuknya kualitas lingkungan hingga hari ini. Contohnya Lapindo," tukas Riza.