Kedua Cawapres Paparkan Pandangan Mereka Soal Tiga Bidang Penting

By , Sabtu, 5 Juli 2014 | 21:31 WIB

Dalam paparan visi dan misinya, calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mengungkapkan pentingnya aspek pangan, energi, dan lingkungan hidup. Ketiga aspek tersebut saling terkait dan merupakan satu kesatuan.

"Tiga hal itu menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Lingkungan hidup penting, tanpa itu akan sulit mengembangkan sektor pangan," kata calon wakil presiden nomor urut 1 Hatta Rajasa di Hotel Bidakara, Sabtu (5/7).

Lebih lanjut, Hatta mengungkapkan, negara berkewajiban menjaga dan menyediakan ketersediaan pangan dengan harga yang terjangkau seluruh lapisan masyarakat. Untuk itu, ia dan Prabowo berkomitmen akan kedaulatan. kemandirian, dan ketahanan pangan.

"Kita harus sediakan pangan dengan berkecukupan. Pangan harus terjangkau. Kembangkan diversifikasi pangan dan memitigasi agar tidak terjadi kerusakan pangan," jelas Hatta.

Adapun terkait energi, pasangan ini akan meningkatkan produksi migas, mengurangi impor, melakukan penghematan, dan melakukan diversifikasi energi, serta mengembangkan energi baru dan terbarukan.

Sementara itu, Cawapres Jusuf Kalla mengatakan, pangan dan energi merupakan kebutuhan pokok bangsa, di samping lingkungan yang baik. Namun sayangnya, 5 terakhir banyak terjadi krisis di sektor pangan dan energi Indonesia.

"Dengan luas lahan 12 juta hektar yang ditanami padi, namun kita pada tahun terakhir tetap impor pangan luar biasa sebanyak 2,7 juta ton, padahal pada 2008-2009 kira sudah swasembada beras, "kata JK dalam Debat Capres-Cawapres kelima yang mengusung tema Pangan, Energi, dan Lingkungan, yang dihelat KPU pada Sabtu (5/7).

Oleh karena itu, pasangan No.2 berjanji, jika terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden dalam pilpres 9 Juli 2014, mereka kan melakukan perbaikan di sektor pangan dan energi.

Di bidang pangan, JK menuturkan, pihaknya akan meningkatkan produktivitas seperti dengan mencetak 1 juta hektar sawah baru.

Sementara itu, di bidang energi, pemerintahan di bawah komando Jokowi-JK akan melakukan konversi energi berbahan baka minyak menjadi bahan bakar gas utamanya untuk transportasi.

"Kita sudah berhasil mengkonversi kompor, sekarang kendaraan. Kita juga akan melakukan perbaikan pada transportasi umum, di samping meningkatkan pemanfaatan EBT seperti geotermal, air dan sabagainya," ujarnya.