Soal Pengelolaan Hutan hingga Beragam Mafia

By , Sabtu, 5 Juli 2014 | 23:30 WIB

Calon presiden Prabowo Subianto menilai pentingnya melibatkan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan atau pinggir hutan dalam menekan laju penggundulan hutan. Menurut Prabowo, masyarakat yang tinggal di pinggiran hutan perlu diberi nafkah hidup agar mereka tidak lagi merambah hutan.

"Kita berdayakan melalui kelompok tani, hutan, dan kita berikan kesempatan dan ikut serta dalam program ekonomi, pemberdayaan kekuatan mereka sehingga mereka diberikan nafkah hidup sehingga mereka tidak merambah hutan," kata Prabowo dalam acara debat capres dan cawapres yang berlangsung di di Gedung Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (5/7) dengan tema "Pangan, Energi, dan Lingkungan".

Prabowo menjawab pertanyaan rivalnya, capres Joko Widodo, mengenai strateginya dalam menghentikan laju kerusakan hutan. Selain memberdayakan masyarakat di pinggir hutan, menurut Prabowo, perlu dilakukan pengetatan pengawasan hutan dengan menggunakan satelit dan sebagainya. Selain itu, perlu dilakukan pengawasan terhadap pembalakan liar atau penambangan liar.

Prabowo juga menyebut perlu adanya sanksi tegas bagi perusahaan yang melanggar tata kelola hutan. "Aparat penegak hukum harus kita tatar kembali agar sama-sama menjaga hutan kita. Ini bagian dari strategi besar kita untuk kita benahi hutan dan lingkungan hidup," kata Prabowo.

Sementara itu, calon presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa koalisi tanpa syarat sangat penting sebagai upaya menghalangi munculnya mafia-mafia dalam berbagai sektor pembangunan.

Hal itu disampaikan oleh Jokowi saat menyampaikan paparan penutup dalam debat calon presiden dan wakil presiden periode kelima atau terakhir di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu (5/7) malam. Jokowi mengatakan, bangsa Indonesia memiliki banyak problem. Indonesia juga memiliki banyak pakar yang dapat mencari jalan keluar atas seluruh permasalahan itu.

Namun, Jokowi menilai ada kelompok-kelompok yang menghalangi tercapainya solusi atas permasalahan tersebut. "Memang yang selalu menghalangi adalah kelompok-kelompok kepentingan-kepentingan tadi, ya mafia-mafia tadi," kata Jokowi.

Ia mengatakan, untuk mengatasi hal itu, ia bersama calon wakil presiden Jusuf Kalla membangun kerja sama koalisi partai tanpa syarat. Jokowi-JK ingin menghadirkan perubahan, terobosan dan langkah nyata untuk membangun bangsa Indonesia.

Di akhir paparannya, ia mengucapkan terima kasih kepada kader, relawan, dan simpatisan partai pendukungnya yang telah bekerja keras mewujudkan cita-cita membangun Indonesia. Sebagaimana pernah disampaikan dalam debat pertamanya, Jokowi mengatakan bahwa ia dan JK hanya tunduk pada konstitusi Indonesia dan kehendak rakyat.