PM Israel Benjamin Netanyahu berjanji akan memastikan akan menyeret ke meja hijau para pembunuh remaja Palestina, yang kematiannya telah memicu kerusuhan selama berhari-hari. (Baca: Di Yerusalem, Remaja Palestina Ini Dibakar Hidup-hidup)
Ia berbicara setelah polisi Israel menangkap enam orang warga Yahudi yang dicurigai sebagai pelaku pembunuhan Mohammed Abu Khdair di Yerusalem pada hari Rabu (2/7). Polisi yakin ada motif nasionalis terhadap pembunuhan yang terjadi setelah pembunuhan tiga orang remaja Israel.
Sementara itu, serangan udara Israel di Jalur Gaza telah menewaskan enam orang.
Salah satu serangan yang terjadi pada Minggu malam, dilaporkan berasal dari sebuah pesawat tanpa awak atau drone, menewaskan dua orang dan terjadi pada hari yang sama sedikitnya 20 roket ditembakkan dari Gaza ke Israel.
Dua serangan Israel lainnya di Gaza menewaskan empat orang. Keenam korban tewas dilaporkan sebagai anggota Hamas.
Gelombang gempuran Israel ini disebut sebagai serangan terbesar terhadap Hamas sejak 2012.
Ketegangan antara Israel dan Palestina meningkat di tengah amarah dan duka cita atas kematian keempat remaja tersebut. (Baca kabarnya lebih lengkap di: Israel-Palestina Kembali Memanas)
Pemakaman Mohammed Abu Khdair di Yerusalem Timur pada hari Jumat memicu keributan antara polisi dan remaja Palestina di sana serta di kota-kota Arab-Israel yang terletak di utara Israel.
Sebelumnya, tiga remaja Israel Naftali Frenkel, Gilad Shaer —keduanya berusia 16 tahun— dan Eyal Yifrach, 19 dimakamkan.
Mereka diculik saat sedang mencari tumpangan di Tepi Barat dan jenazah mereka ditemukan pada hari Senin lalu.