Mengapa Dunia Internasional Beri Perhatian Pada Pemilihan Presiden Kita?

By , Selasa, 8 Juli 2014 | 19:35 WIB
()

KPK sudah mengirim sejumlah politisi ternama ke penjara, dan yang terbaru adalah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar yang divonis penjara seumur hidup akibat korupsi dan suap.

Seorang ibu raja yang beragama Kristen memeluk saudaranya raja yang Muslim. Peristiwa ini terjadi dalam rangkain upacara adat saat umat Islam dari kampung Rohumuni di pulau Haruku membantu pendirian gereja di Tuhaha, pulau Saparua. (Festival Orang Basudara/Hilary Syaranamual)

4. Islam moderat

Dengan 90 persen dari 240 juta penduduknya memeluk agama Islam, Indonesia menjadi contoh di mana Islam dan demokrasi bisa hidup berdampingan.

Meski Timur Tengah masih menjadi pusat Islam, namun Indonesia memiliki jumlah umat Islam jauh lebih banyak dibanding seluruh kawasan Timur Tengah.

Umat Muslim Indonesia yang sebagian besar beraliran moderat dan bersama pemerintah ikut menekan tumbuhnya ekstremisme Islam yang muncul sejak peristiwa Bom Bali 2002.

Konstitusi Indonesia menjamin adanya kebebasan beragama dan kebebasan itu dilindungi negara. Meski dalam beberapa tahun terakhir sejumlah kasus intoleransi kembali muncul di beberapa daerah.

5. Kesatuan nasional

Terdorong keinginan untuk memainkan peranan lebih besar di panggung global, Indonesia membutuhkan pemimpin yang mampu mempersatukan negeri yang paling beragam di dunia ini.

Meski terdiri dari 17.000 pulau dengan ratusan etnis dan bahasa, bangsa ini sejak 1945 terikat menjadi satu negara, Indonesia.

Indonesia selalu menjadi contoh global tentang keuntungan dari sebuah kebersamaan. Kedua calon presiden, Prabowo Subianto dan Joko Widodo, mengklaim diri sebagai seorang nasionalis.

Siapapun yang akan memenangkan pemilihan presiden, dunia kemungkinan besar akan menghadapi Indonesia berbeda setelah 9 Juli 2014.